JurnalIndo.Com – Timnas Indonesia gagal meraih kemenangan pada laga kedua Grup B Piala AFF 2024 setelah ditahan imbang 3-3 oleh Laos di Stadion Manahan, Solo, Kamis (12/12/2024). Permainan lini tengah yang tampil di bawah standar menjadi salah satu faktor utama kegagalan ini.
Pada pertandingan tersebut, Laos unggul lebih dahulu lewat gol Phousomboun Panyavong di menit ke-9. Indonesia sempat menyamakan kedudukan tiga menit kemudian melalui aksi Kadek Arel. Namun, Laos kembali memimpin satu menit berselang lewat gol Phattana Phomathep.
Garuda Muda berhasil membalikkan keadaan melalui dua gol Muhammad Ferarri pada menit ke-18 dan 72. Sayangnya, kemenangan yang sudah di depan mata sirna setelah Peeter Phanthavong mencetak gol penyama kedudukan di menit ke-77. Situasi semakin sulit bagi Indonesia setelah Marselino Ferdinan menerima kartu merah di menit ke-69, memaksa Tim Garuda menyelesaikan laga dengan 10 pemain. dilansir dari detik.Com
Dominasi Tanpa Efektivitas
Secara statistik, Indonesia menguasai jalannya pertandingan dengan penguasaan bola mencapai 67 persen dibanding Laos yang hanya 33 persen. Namun, dominasi itu tidak diiringi dengan permainan efektif, terutama di lini tengah. Sering kalah duel dan mudah kehilangan bola menjadi masalah utama yang menghantui skuad asuhan Shin Tae-yong.
Pelatih Shin Tae-yong menurunkan Arkhan Fikri, Marselino Ferdinan, dan Reyhan Hannan sebagai starter di lini tengah. Menurut data dari SofaScore, Arkhan hanya memenangi dua duel dan kehilangan bola sebanyak 12 kali. Marselino, meskipun memenangi separuh dari 16 duel yang dilakukannya, tetap tampil kurang optimal dengan 18 kali kehilangan bola.
Hannan sebenarnya tampil cukup baik dengan memenangi dua duel dan hanya kehilangan bola tiga kali, tetapi ia digantikan oleh Zanadin Fariz di babak kedua. Zanadin yang diharapkan memperkuat lini tengah justru hanya memenangi dua dari enam duel dan lima kali kehilangan bola. Hal serupa terjadi pada Robi Darwis yang masuk menggantikan Arkhan. Dalam sembilan menit penampilannya, Robi bahkan tidak memenangi satu pun duel dan delapan kali kehilangan bola.
Tantangan Berat di Depan
Dengan hasil imbang ini, pekerjaan rumah besar menanti Shin Tae-yong untuk memperbaiki kinerja lini tengah, terutama karena Indonesia akan menghadapi laga berat berikutnya melawan Vietnam pada Jumat (13/12/2024). Vietnam yang diperkuat skuad utama memiliki kualitas lini tengah jauh di atas Laos, sehingga Garuda perlu bermain jauh lebih baik untuk bisa bersaing.
Absennya Marselino Ferdinan karena kartu merah menjadi tantangan tambahan. Shin Tae-yong harus menemukan solusi untuk menciptakan lini tengah yang lebih solid demi menjaga peluang Indonesia lolos ke fase berikutnya.
Indonesia kini berada dalam situasi kritis di Piala AFF 2024. Para pemain dan pelatih diharapkan mampu belajar dari kesalahan dan bangkit di laga-laga berikutnya demi mengharumkan nama bangsa.
Jurnal/Mas