JurnalIndo.com – Jakarta, 07/03 – Real Madrid tertinggal sembilan poin dari Barcelona di klasemen Liga Spanyol dengan 14 pertandingan tersisa musim ini.
Meski berprestasi tak mudah, Los Blancos menolak mengibarkan bendera putih.
“Tidak, tidak. Gapnya memang besar. Kami akan berlatih pekan ini, kami punya waktu sepekan penuh untuk berlatih (menuju laga berikutnya). Kami perlu terus berjuang sampai akhir. Masih ada banyak laga tersisa, namun kami perlu perbaikan,” ujar pelatih Carlo Ancelotti, dikutip Reuters.
Baca Juga: Ingin Lanjukan Jejak Maradona, Victor Osimhen Jadi Ikon Napoli
Pasukan Carlo Ancelotti tanpa kemenangan dalam tiga pertandingan terakhir mereka di semua kompetisi, dengan dua hasil imbang dan satu kekalahan.
Terakhir kali Real Betis mempertahankan permainan tanpa gol adalah di pekan ke-24 La Liga.
Ini kali kelima sejak pergantian tahun El Real gagal meraih tiga poin dalam sembilan pertandingan terakhirnya di Liga Spanyol.
Baca Juga: Ingat Tanggal 7 lo, Rashford Ajak Pemain MU Lupakan Kejadian Liverpool
Total, mereka hanya berhasil empat kali menang, tiga kali seri dan kebobolan dua kali kalah.
Bandingkan dengan Barcelona yang sudah delapan kali menang dan hanya sekali kalah dalam periode yang sama.
Kini Robert Lewandowski dkk memimpin beruntun dengan 62 poin, sedangkan Madrid hanya mengumpulkan 53 poin.
Baca Juga: Luke Shaw Akui MU Baru Lemah, Usai Juarai Piala Carabao
Lini depan jadi sorotan
Ancelotti menilai, hasil buruk itu tak lepas dari penurunan ketajaman lini depan. Madrid hanya mencetak satu gol dalam tiga pertandingan terakhir mereka.
Faktanya, mereka memiliki Karim Benzema, Vinicius Junior, Rodrygo dan Federico Valverde dengan jumlah gol dalam dua digit.
“Aneh rasanya kami sulit mencetak gol. Tak normal rasanya melihat tim yang memiliki kualitas sebagus ini hanya mencetak satu gol dalam tiga laga terakhir. Saya betul-betul kesal,” terang Ancelotti.
“Para pemain juga kecewa karena kami sebetulnya punya kualitas bagus untuk mencetak gol dan sebelumnya sudah berhasil. Sekarang serangan kami bermasalah. Kami perlu lebih klinis dan menciptakan lebih banyak peluang,” tegasnya.
