Oase  

Seperti Apakah Kriteria Puasa Yang Berkualitas?

jurnalindo.com – Rasa lapar serta dahaga agan begitu sia-sia jika Kita masih tidak mau membentengi diri dari melakukan perbuatan dosa kala puasa. Sebab seperti yang Kita ketahui, puasa tidak hanya menahan dari tidak makan serta minum, puasa juga menahan dari melakukan sesuatu yang dilarang oleh agama.

Mengenai hal ini, Imam Ghazali berkomentar jika Puasa berkualitas disebut sebagai juga Soumul husus (puasa husus),

وأما صوم الخصوص وهو صوم الصالحين فهو كف الجوارح عن الآثام

Artinya, “Adapun puasa khusus adalah puasa orang-orang saleh, yaitu menahan anggota tubuh dari segala dosa,” (Imam Al-Ghazali, Ihya Ulumiddin, [Beirut, Darul Fikr: 2018 M/1439-1440 H], juz I, halaman 296, dilansir dari NU online.com.

Jadi, menurut Beliau berpuasa pada hakikatnya adalah seperti puasanya orang-orang saleh, yakni menjaga seluruh anggota tubuh dari melakukan sesuatu yang berpotensi mendatangkan dosa.

Pada poin ini, banyak manusia yang berpuasa namun hanya mendapatkan rasa lapar dan haus saja, Rasulullah bersabda:

وقد قال صلى الله عليه و سلم كم من صائم ليس له من صومه إلا الجوع والعطش

“Dari sahabat Abu Hurairah ra, Rasulullah bersabda, ‘Berapa banyak orang berpuasa tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya selain lapar dan dahaga,” (HR An-Nasai dan Ibnu Majah).

Puasa yang berkualitas tidak hanya menahan dari rasa lapar dan dahaga saja, namun adanya upaya pengendalian atas anggota badan, yaitu telinga, mata, lisan, tangan, kaki, dan anggota badan lainnya. Puasa yang berkualitas merupakan puasa istimewa yang dapat dicapai bukan sekadar menggeser waktu makan dan minum, tetapi juga mengendalikan hawa nafsu dari melakukan hal-hal yang dilarang agama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *