Oase  

Mengenal 3 Jenis Ibadah Haji, Beserta Ketentuannya

Jurnalindo.com – Haji dapat kita artikan sebagai pergi menuju. Sedangkan menurut pengertian lebih luas, makna haji yaitu perjalanan menuju Ka’bah untuk melaksanakan amalan tertentu saat bulan haji. Mulai dari Syawal, Dzulhijjah, dan sepuluh hari awal Dzulhijjah. Namun ada jenis ibadah haji yang memiliki ketentuan berbeda wajib kita ketahui dan pahami.

Meski semua kita laksanakan setiap awal Dzulhijjah, sebagian umat muslim seluruh dunia akan menjalankan ibadah haji. Tentu tak semua umat Islam dapat menjalankan ibadah satu ini. Sebab selain perjalanan ke Mekkah atau tanah suci membutuhkan banyak mental, tenaga, hingga materi yang tak sedikit.

Namun, ibadah ini juga merupakan panggilan dari Allah SWT untuk Hamba-hamba-Nya yang ia inginkan. Jika Anda berniat ingin berangkat haji, maka ada beberapa jenis haji yang tentu harus diketahui dan dipahami dan harus tahu salah satu jenis haji yang telah jadi ketentuan bagi calon jemaah haji asal Indonesia.

Mengenal tentang ketentuan Haji ini penting kita ketahui. Haji adalah rukun Islam kelima. Tentu haji wajib kita laksanakan sebagai umat Islam. Saat pelaksanaannya, maka Haji akan terbagi menjadi beberapa jenis.

Adapun jenis Haji ini terbagi sesuai dengan ketentuan pelaksanaannya saat berada di Mekkah. Macam Haji tentu saja harus memenuhi rukun dan syarat berhaji. Segala macam Haji dapat Allah terima sebagai ibadah bila kita laksanakan dengan benar dan sesuai cara dan syarat yang berlaku.

Oleh karena itu, selain memahami rukun haji, maka sangat penting mengetahui jenis Haji yang dapat kita kerjakan nanti. Anda bisa memilih satu dari macam Haji tersebut sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan.

Pahami Jenis Ibadah Haji Beserta Ketentuannya

Pelaksanaan Haji merupakan ibadah yang umum kita laksanakan bagi umat Islam setiap awal Dzulhijjah. Adapun pelaksanaannya yaitu harus adalah berkunjung ke Tanah Suci. Ibadah satu ini wajib kita tunaikan bagi umat Islam yang masuk kategori mampu secara mental, fisik, dan finansial.

Tentu ibadah rukun Islam satu ini yaitu ibadah mendasar dalam agama Islam. Sehingga sudah pasti tuntunan pelaksanaan ibadah ini pun sangat jelas dan detail dari Rasulullah SAW. Ini artinya dalam melaksanakan haji, maka lakukanlah sesuai ketentuan dan tata cara yang telah Rasulullah contohkan.

Sering ada kekeliruan fatal yang sebagian umat muslim lakukan. Terkadang Anda melihat sebagian menunaikan ibadah berhaji sesuai budaya dan tradisi yang berlaku. Seharusnya ibadah apapun harus terbangun atas dasar tuntunan atau “al-ittiba”.

Yaitu kita wajib melakukannya sesuai dengan ketentuan dan tuntutan yang ada dalam Sunnah Rasulullah SAW dan Al-Quran. Sesuai tuntunan baginda Rasulullah, terdapat tiga cara untuk melakukan haji yaitu: Qiran, Ifrad, Tamattu’.

1.    Haji Qiran 

Istilah atau Kata “qiran” memiliki arti bersamaan atau berteman. Jenis ibadah satu ini artinya pelaksanaan umrah dan haji kita lakukan secara bersamaan dalam  sekali niat terhadap dua pekerjaan. Akan tetapi kita harus membayar dam.

Ketentuan membayar dam merupakan amalan ibadah wajib kita lakukan bila melakukan ibadah umrah dan haji karena sebab-sebab tertentu. Baik karena konsekuensi atas suatu rukun tata cara ibadah berhaji yang kita pilih (Qiran atau tamattu).

Ataupun akibat karena pelanggaran  yang kita lakukan akibat meninggalkan suatu yang jadi ketentuan dan justru mengerjakan suatu yang haram selama pelaksanaan ibadah umrah dan haji.

Adapun jenis ibadah haji ini dapat kita pilih apabila sesuatu hal, misalnya ada jemaah tak bisa melaksanakan umrah. sebelum atau sesudah haji, begitu juga dengan jamaah yang memiliki masa tinggal sangat terbatas.

Sehingga musim tersebut berniat untuk haji dan umrah sekaligus dengan cara pelaksanaan haji qiran. Sebab niatnya memang untuk melakukan dua ibadah ini sekaligus, maka Lafaz dari niat ihramnya  juga menyebutkan keduanya.

Untuk niat Qiran yaitu Labbaika allahumma hajjan wa umratan. Ya artinya “Ya Allah, kami datang untuk memenuhi panggilanmu, melaksanakan berhaji beserta berumrah.

Melaksanakan haji dengan Qiran adalah menggabungkan antara pelaksanaan ibadah haji dengan umrah. Maka mengharuskan kita untuk memotong domba atau kambing.

2.    Haji Ifrad 

Arti dari Ifrad adalah menyendirikan. Untuk jenis Haji satu ini yaitu melaksanakan Haji sendiri tanpa menggabungkannya dengan ibadah umrah. Untuk Haji Ifrad ini memiliki proses ibadah yang terpisah dari dua ibadah umrah dan haji.

Jenis haji Ifrad dapat kita laksanakan dengan cara berhaji saja, tanpa harus melaksanakan umrah ataupun melaksanakan Haji baru umrah. Cara ini, jemaah haji tak harus membayar dam.

Adapun pelaksanaan haji dengan jenis ifrad  ini bisa kita pilih saat mendekati waktu pelaksanaan wukuf, kurang lebih lima hari sebelumnya. Jenis haji ini yaitu apabila seseorang hanya ingin meniatkan ibadah haji. Sehingga saat memulai ihramnya, maka niat yang Anda lafazkan semata bertujuan menunaikan haji.

Untuk niat Ifrad yaitu labbaika allahumma hajjan. Artinya Ya Allah, aku hadir untuk memenuhi panggilan-Mu melaksanakan haji. Saat berhaji dengan jenis Ifrad ini, maka kita tak wajib untuk menyembelih hewan sembelihan atau yang azimnya kita sebut “DAM” atau “darah”.

3.    Haji Tamattu

Arti tamattu yaitu bersenang-senang. Jenis Haji ini yaitu melaksanakan ibadah umrah dulu dalam bulan-bulan haji. Kemudian bertahallul, lalu berihram haji mulai dari Makkah ataupun sekitar pada 8 Dzulhijjah atau hari Tarwiyah. Ataupun 9 Dzulhijjah dan tidak perlu kembali lagi ke miqat semula.

Saat  jeda waktu tahallul ini, jamaah dapat bersenang-senang. Sebab tidak dalam kondisi ihram dan tak terkena larangan berihram, tapi terkena dam. Jenis haji ini yaitu kita laksanakan dalam bulan haji saat seseorang ber-ihram atau berniat untuk melaksanakan umrah.

Kemudian saat waktu  yang sama, kembali berihram melaksanakan ibadah haji. Ini Artinya jemaah yang ingin berhaji dengan jenis tamattu ini saat berihram hanya menyebut niat umrah. Lafaznya yaitu Labbaika allahumma umratan, yang artinya Ya Allah, saya datang memenuhi panggilanMu melaksanakan umrah.

Jenis haji Tamattu berarti yaitu bersenang-senang. Asal kata “mataa’ artinya kesenangan. Makna ini relevansinya  karena jemaah yang berihram untuk umrah. Sesudah melakukan umrah dapat kembali bersenang menikmati hidup normal.

Kita tak lagi terikat dengan larangan atau  aturan ihram. Jamaah  yang melakukan haji secara tamattu, wajib menyembelih hewan domba atau kambing.

Apabila Anda bertanya mana jenis ibadah  haji yang terbaik dari ketiga jenis itu?. Maka Jawabannya yaitu tak ada satupun yang pasti. Meskipun Rasulullah SAW melakukan haji Qiran, namun beliau justru juga setuju dengan sahabat beliau yang melakukan haji Ifrad ataupun Tamattu.

Semua jenis ibadah ini memiliki keistimewaan masing-masing yang tentu kita tentukan dari niat serta tata cara untuk melaksanakannya. Melaksanakan ibadah rukun Islam kelima ini, tentu harus memiliki pemahaman yang cukup.

Jika tidak bisa saja kita melakukan larangan dari ibadah tersebut. Sehingga pentingnya untuk memahami ketentuan setiap jenis ibadah haji yang akan kita laksanakan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *