Oase  

Marhaban Ya Ramadlan

jurnalindo.com – Megengan adalah salah satu tradisi masyarakat didalam menyambut bulan puasa. Megengan diambil dari bahasa Jawa yang artinya menahan/ngempet. Megengan merupakan suatu peringatan bahwa dalam waktu dekat akan memasuki bulan puasa.

Ramadlan ialah bulan dimana umat Islam diwajibkan berpuasa, yaitu menahan untuk tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat menggugurkan ibadah puasa tersebut. Masyarakat biasanya berbondong-bondong untuk berziarah kubur terlebih dahulu, membersihkannya serta menaburi bunga di atasnya dan tidak lupa mendoakannya.

Rasulullah shallallahu alayhi wasallam bersabda :

كنت نهيتكم عن زيارة القبور، ألا فزوروها فانها تذكر الآخرة

“Dahulu aku melarang kalian berziarah kubur, sekarang ziarahilah karena itu bisa mengingatkan akan akhirat.”

Ali bin Maimun berkata : “Aku mendengar Imam Syafi’i bercerita :

“Sungguh aku bertabarruk (ngalap berkah) dengan Imam Abu Hanifah. Dahulu aku sering menziarahi maqam beliau. Saat aku memiliki keinginan yang belum terpenuhi, aku shalat dua rakaat dan datang ke maqamnya. Aku memohon kepada Allah di sisi maqamnya, maka tidak lama kemudian keinginanku terkabulkan.”

Al-Hafizh Ibnul Jazari berkata:

من مواضع استجابة الدعاء قبور الصالحين

“Di antara tempat-tempat mustajab untuk berdoa adalah makam orang-orang shaleh”. Dilansir dari laman Facebook Muhammad Sirril Wafa. (jurnalindo/slm)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *