Oase  

Adab Murid Terhadap Guru

jurnalindo.com – Dalam belajar tujuan kita pada umumnya adalah untuk memperoleh ilmu yang barokah dan bermanfaat. Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu caranya adalah dengan menjaga akhlak kita agar dapat menyenangkan hati guru. Sebagaimana telah kita sepakati, guru adalah orang tua yang harus kita hormati ketika kita menuntut ilmu. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana seharusnya murid bersikap. Berikut 5 adab seorang murid terhadap gurunya :

  1. Jangan Berjalan di Depan Guru

Ketika kita memiliki kegiatan di luar rumah, dan kemudian kita melihat seorang guru berjalan di depan kita, kita tidak boleh mendahului langkahnya. Jika guru ingin kita berjalan di depannya, membungkuklah. Selanjutnya, minggir dan turunkan pandanganmu saat guru lewat di depan kita.

  1. Tidak Duduk di Kursi Guru (yang biasanya digunakan untuk mengajar)

Kita tidak boleh melakukan sesuatu yang sembrono kepada orang-orang yang telah berkontribusi kepada kita. Apalagi dia adalah seorang guru, orang yang mengajarkan hal-hal baru. Sebagai murid, tidak sepantasnya kita duduk di tempat guru biasa duduk saat mengajar, karena itu etika yang harus dijaga.

  1. Jangan Mendahului Pembicaraan Tanpa Seizin Guru

Sebagai makhluk sosial, terkadang kita suka berbicara atau bercerita, sehingga terkadang kita lupa dengan siapa kita berhadapan. Di depan guru, murid tidak boleh memulai percakapan, kecuali jika kita mendapat izin untuk mengatakan sesuatu.

  1. Sedikit Berbicara dan Tidak Bertanya Hal yang Membuat Guru Tidak Nyaman

Setelah mendapat izin untuk berbicara dari guru, yang terbaik adalah menghindari terlalu banyak detail tentang apa yang ditanyakan kepada guru. Berbicaralah secukupnya, jawablah sesuai dengan pertanyaan guru, dan hindari pertanyaan yang membuat guru tidak nyaman.

  1. Ketika Bertamu, Sabar Menunggu Hingga Guru Keluar

Ini mungkin tidak hanya berlaku saat kita mengunjungi rumah guru, tetapi juga berlaku saat kita berkunjung ke tempat lain. Sering terjadi, ketika kita berkunjung kita menjadi tidak sabar, sehingga kita mengetuk pintu berulang-ulang. Kita tidak mengetahui apa yang dilakukan tuan rumah di dalam. Tuan rumah bisa beristirahat, sibuk, atau tidak di rumah. Sebagai murid, kesantunan kita dalam berkunjung adalah mengetuk pintu maksimal 3 kali, jika guru atau tuan rumah tidak keluar, kami anjurkan untuk pulang atau datang di lain waktu. Jangan berhenti mengetuk begitu banyak. Jangan masuk, jika tidak dipersilahkan. Demikian Adab Murid Terhadap Guru yang bisa kami rangkum, semoga dengan adanya artikel ini bisa menambah wawasan pengetahuan kita semua. Dan masih banyak lagi artikel yang menarik untuk dibaca di jurnalindo.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *