jurnalindo.com – Bertamu merupakan sarana mempererat tali persaudaraan dan mempererat hubungan persaudaraan. Dalam Islam, terdapat etika bertamu yang menghargai sopan santun agar penerima tamu tidak keberatan dengan kehadiran tamunya. Etika bertamu diatur dalam Al-Qur’an yang bersumber dari firman Allah SWT dan hadits tentang tata krama berkunjung yang bersumber dari sabda Nabi Muhammad SAW. Agar momen silaturahmi berjalan dengan lancar dan tidak mengganggu penerima tamu, berikut adab bertamu dalam Islam :
- Pilih Waktu Yang Tepat Untuk Bertamu
Memilih waktu yang tepat untuk bertamu adalah salah satu etika bertamu yang paling penting. Jika Anda sudah mengenal pemilik rumah, beri tahu dia sebelum berkunjung, lalu sesuaikan waktu dengannya. Namun, jika Anda tidak mengenal pemilik rumah, hindari bertamu sebelum fajar, setelah Zuhur, dan setelah Isya. Karena waktu-waktu tersebut sering untuk istirahat, sebagaimana diriwayatkan oleh sahabat Anas: “Rasulullah tidak pernah mengetuk pintu pada keluarganya pada waktu malam. Biasanya ia datang kepada mereka pada waktu pagi atau sore.” (Muttafaqun ‘Alaihi)
- Ketuk Pintu dan Mengucapkan Salam
Kebiasaan bertamu berikutnya dalam Islam adalah mengetuk pintu dengan lembut agar tidak mengganggu pemilik rumah. Lalu salam dan tunggu sebentar sampai ada balasan dari dalam rumah. Jika Anda mengetuk pintu dan mengucapkan salam tiga kali, dan tidak ada jawaban, maka pergilah dan kunjungi lagi waktu, seperti sabda Rasulullah SAW : “Minta izin masuk rumah itu tiga kali, jika diizinkan untuk kamu (masuklah) dan jika tidak maka pulanglah!” (HR. Bukhari dan Muslim) Rasulullah juga menyarankan umat Islam untuk tetap menjaga mata, tidak melihat rumah melalui jendela.
- Perkenalkan Diri Kepada Tuan Rumah
Memperkenalkan diri kepada tuan rumah juga merupakan salah satu etika bertamu dalam Islam. Jika pemilik bertanya siapa yang datang ke rumahnya, jawablah dengan jelas agar tidak menimbulkan kecurigaan. Dengan mengenal tamunya, pemilik rumah tentunya akan lebih nyaman menerima kunjungan tamunya.
- Jabat Tangan
Saat tuan rumah membuka pintu, bersalamanlah dengan sopan untuk membuat kesan yang baik. Rasulullah sangat menganjurkan umat Islam untuk berjabat tangan, kecuali lawan jenis, seperti sabda beliau : “Tidaklah dua orang muslim saling bertemu kemudian berjabat tangan, kecuali akan diampuni (dosa-dosa) mereka berdua sebelum mereka berpisah.” (HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad)
- Masuk Rumah Saat Diberi Izin
Kebiasaan bertamu menurut Islam selanjutnya adalah masuk ke dalam rumah jika pemilik rumah mengizinkan. Allah SWT melarang hamba-hamba-Nya memasuki rumah jika rumahnya dalam keadaan kosong atau pemilik rumah enggan menerima tamu. “Dan jika kamu tidak menemui seorang pun di dalamnya, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. Dan jika dikatakan kepadamu, “Kembalilah!” Maka (hendaklah) kamu kembali. Itu lebih suci bagimu, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. An-Nur: 28)
- Duduk di Tempat Yang Disediakan
Jika pemilik rumah mempersilakan tamu untuk duduk di tempat yang disediakan, maka sebagai tamu, Anda harus duduk di tempat yang telah ditentukan. Hindari duduk di kursi khusus tuan rumah, atau mengambil posisi yang memungkinkannya melihat isi rumah. “Dari Mu’awiyah bin Hudaij, ia berkata, saya pernah meminta izin menemui Umar RA, orang-orang lalu berkata, duduklah di tempatmu sampai ia keluar menemuimu! Maka aku duduk di dekat pintunya hingga beliau keluar menemuiku.” (HR. Bukhari)
- Menerima Makanan Yang Disediakan
Jika tuan rumah menawarkan makan, makan atau minum sedikit, untuk menghargai pemberiannya. Nikmati hidangan segera setelah tuan rumah mempersilahkan, jangan biarkan tuan rumah mempersilahkan lagi dan lagi. Sebisa mungkin, hindari menunjukkan wajah tidak suka atau mengatakan bahwa Anda tidak menyukai hidangan tersebut.
- Pamit Dengan Sopan
Etika bertamu yang terakhir yaitu mengucapkan salam perpisahan dengan sopan kepada pemilik rumah. Minta izin dan jangan lupa berterima kasih kepada tuan rumah karena telah diterima dengan baik. Perhatikan juga durasi kunjungannya, jangan terlalu lama agar tidak mengganggu kesibukan tuan rumah. Demikian Adab Bertamu Dalam Islam yang bisa kami rangkum, semoga dengan adanya artikel ini bisa menambah wawasan pengetahuan kita semua. Dan masih banyak lagi artikel yang menarik untuk dibaca di jurnalindo.com