Oase  

8 Isyarat Wafatnya Rasulullah SAW, Buat Sahabat Sedih

Jurnalindo.com – Menurut dari beberapa riwayat, nabi Muhammad SAW wafat jatuh pada tanggal 8 Juni 632 lalu. Baginda Rasulullah SAW menderita sakit demam dalam kurun waktu selama dua minggu lebih. Sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya pada tahun 12 rabiul awal 11 H atau 8 Juni 632 M. Ada isyarat wafatnya Rasulullah yang membuat sahabat bersedih.

Ada beberapa isyarat yang beliau sampaikan kepada para sahabat atas kepergian beliau yang akan kembali kepada Rabb-nya. Bahkan isyarat tersebut sudah ada  setahun sebelumnya sebelum nabi Muhammad wafat pada tahun 8 Juni 632 M.

Bila kita gabungkan menjadi sebuah narasi, tentu semakin jelas bila Rasulullah menyadari jika misi yang  sedang beliau emban telah mendekati masa akhir sejak 10 H. sebelum meninggalkannya beliau, Rasulullah memberi beberapa isyarat kepada para sahabat.

Seperti ada sebuah bisikan rahasia terbetik dalam hati Baginda Rasulullah SAW, yang memberitahukan kepada nabi bila keberadaannya telah hampir berakhir. Pada saat wafatnya pun juga menimbulkan rasa sedih amat mendalam bagi para sahabat.

Termasuk Bilal bin Rabah yaitu sang muadzin pertama. Bahkan dia memutuskan berhenti menjadi muadzin Rasul. Ia tidak kuasa untuk menahan kesedihannya saat  kepergian Rasulullah SAW.

Setiap dirinya mengumandangkan adzan, hingga pada lafal, “Asyhadu anna Muhammadan Rasulullah”, tangisnya pun pecah dengan hati yang bergetar. Tidak sanggup untuk menahan kesedihannya, Bilal pun memutuskan pergi meninggalkan kota Madinah.

Isyarat-isyarat Wafatnya Baginda Rasulullah SAW

Mungkin sebagian dari kita sudah banyak yang tahu tentang kapan kematian nabi?. Namun hanya sedikit yang tahu bahwa sebelum kepergiannya, Rasulullah sudah memberikan banyak isyarat kepada sahabat akan kepulangannya menghadap Tuhannya. Apa saja isyarat tersebut? Simak ulasan berikut.

1.    I’tikaf di Masjid

Isyarat pertama detik wafatnya Rasulullah SAW yaitu bulan Ramadhan tahun 10 H, Baginda Rasulullah beri’tikaf 20 hari jauh lebih lama daripada kebiasaan beliau pada tahun-tahun sebelumnya.

Para ulama juga berpendapat bahwa nabi Muhammad lebih meningkatkan amalan beliau menjelang berakhirnya kenabian serta kehidupan beliau.

Karena beliau ingin bertemu Rabb-nya dalam keadaan sebaik-baiknya serta sebanyak-sebanyak amalan. Ketika i’tikaf merupakan saat  seseorang fokus menjalankan ibadah kepada Allah serta mengurangi interaksi bersama manusia.

Hal Ini juga adalah pembelajaran hingga persiapan bagi sahabat sepeninggalan Rasulullah nanti.

2.    Malaikat Jibril yang Mengulang Al-Qur’an

Isyarat kedua yaitu Malaikat Jibril yang mengulang Al Quran sampai dua kali setahun dengan nabi Muhammad. Para ulama juga berpendapat Malaikat Jibril bertugas untuk memastikan ingatan atau hafalan Baginda Rasulullah guna keutuhan Alquran setelah beliau wafat.

3.    Turunnya surah Al-Maidah ayat 3

Isyarat ketiga yaitu turun surat Al-Maidah ayat 3. Sesudah menyampaikan khutbahnya saat berada di Arafah, nabi Muhammad SAW mengendarai untanya menuju Urnah.

Lalu beliau beranjak menuju tempat wukuf. Ketika wukuf inilah turun surat Al-Maidah tersebut yang mengisyaratkan bahwa kesempurnaan agama telah Rasulullah bawa.

  1. Quraish Shihab menuturkan dalam bukunya, bila ayat ini tidaklah ayat terakhir turun pada Rasulullah, tetapi Al-Baqarah 281. Meski demikian, arti dari kesempurnaan agama pada ayat 3 Al-Maidah ini.

Allah SWT turunkan apa yang engkau perlukan atas prinsip petunjuk agama berkenaan dengan perkara halal maupun haram.

Maka telah sempurna tentang petunjuk ajaran agama Islam tentang halal maupun haram. Sahabat pun juga menafsirkan telah hampir usai misi suci telah nabi Muhammad SAW bawa.

Bahkan sebagian dari para sahabat pun turut menangis saat turun surat ini. Bahkan Abu Bakar beserta Umar Bin Khattab pun turut menangis.

Dari Tafsir “Ibnu Katsir” bahwa Rasulullah SAW bertanya pada Umar kenapa ia menangis. Dan Umar bin Khattab pun menjawab “perihal kenapa aku menangis, karena agama kita sudah sempurna bagi kita. Sekarang Al Quran telah sempurna, tak ada yang sempurna, terkecuali akan mulai kurang kesempurnaan itu.” Lalu rasul pun membenarkan apa yang telah Umar Bin Khattab ucapkan.

4.    Haji Wada

Isyarat keempat yaitu khutbah nabi Muhammad saat berkunjung ke Padang Arafah ketika haji, kemudian seperti yang kita ketahui, haji tersebut sebagai Haji Wada’ atau Haji Perpisahan.

Bahwasanya Imam Tabari menjelaskan bahwa Rasulullah SAW membuka khutbah beliau dengan ucapannya. (Aku tidak dapat mengetahui, apakah nanti aku bisa kembali lagi berkumpul bersama kalian semua, dalam tempat ini sesudah tahun ini).

Dari kalimat pembuka isi khutbah haji wada ini, tentu sudah jelas mengisyaratkan masa akhir kerasulan, kalimat penutup dari baginda Rasulullah kepada sahabat-sahabatnya semakin menjurus.

5.    Turunnya surah An-Nasr

Isyarat kelima turunnya surat An-Nasr ketika pertengahan Hari Tasyriq (menurut dari Imam Al-Qurthubi). Pada Tafsir “Ibnu Katsir” Ibnu Abbas menuturkan bahwa An-Nasr yaitu surat terakhir turun kepada Rasulullah SAW dan  ini juga menandakan bila waktu beliau telah dekat.

6.    Pesan Rasulullah kepada Muadz

Isyarat keenam yaitu dari ucapan nabi Muhammad pada Muadz bin Jabal. Merupakan sahabat yang sangat pandai perkara halal atau haram dan sangat Rasulullah cintai.

Oleh sebab itu, wajarlah jika Rasulullah SAW mengutus Muadz pergi ke Yaman memimpin serta mengajarkan Islam. Saat berpamitan kepada nabi Muhammad sebelum pergi ke Yaman, yang mana Muadz mendapat beberapa pesan dari Rasulullah.

Pesan beliau ialah (Hai Muadz, Anda mungkin tak akan pernah lagi bisa bertemu  denganku sesudah tahun ini. Mungkin engkau akan melalui masjidku dan kuburanku ini). HR. Ahmad. Detik itu pula Muadz pun langsung menangis usai mendengar pesan kekasihnya itu. Rasa gundah dan sedih menyelimutinya ketika ia berpisah dari Baginda Rasulullah.

Isyarat wafatnya Rasulullah ini terbukti, pertemuan tersebut adalah pertemuan terakhir mereka. Sebab nabi Muhammad meninggal sebelum dirinya kembali dari Yaman.

7.    Ucapan Rasulullah berkunjung di Baqi

Isyarat ketujuh yaitu kunjungan serta ucapan beliau saat berkunjung ke Baqi’. Saat itu hari Senin, yaitu tanggal 29 Safar 11 H. Nabi Muhammad ziarah ke Baqi’, kemudian meminta ampunan bagi mereka yang dimakamkan pada tempat itu.

Bersama Abu Muwaihibah menemani rasul ke sana, beliau mengatakan bila beliau mendapat perintah oleh Allah agar mendoakan para penghuni Baqi’. Rasul pun juga menambahkan jika Allah meminta nabi memilih “kunci perbendaharaan dunia dengan kekekalan dunia, kemudian meraih surga”.

Ataupun “pertemuan bersama Allah dengan surga”. Lalu mendengar itu, Abu Muwaihibah meminta Rasulullah untuk memilih dunia. Tapi Rasulullah justru mengatakan bahwa dirinya memilih pertemuan bersama Rabb-nya.

8.    Ucapan Rasulullah Berkunjung ke Gunung Uhud

Isyarat kedelapan yaitu ucapan Rasulullah pada saat berkunjung kepada para syuhada dari Gunung Uhud. Awal bulan Safar tahun 11 H, Rasul berkunjung ke Gunung Uhud. Lalu mendoakan syuhada yang telah syahid.

Ucapan nabi Muhammad seperti layaknya mengucapkan selamat tinggal pada yang telah meninggal ataupun masih hidup.

Dengan beragam isyarat wafatnya Rasulullah SAW yang telah beliau sampaikan, tentu membuat banyak sahabat merasa sedih akan hal tersebut. Hingga isyarat tersebut benar-benar terbukti.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *