Inilah Waktu yang Ampuh Untuk Berdoa di Bulan Puasa Ramadhan, Kapan Saja?

Jurnalindo.com - Bulan puasa ramadhan sebentar lagi datang. Kamu pasti akan menyambut bulan suci ini dengan penuh antusias.

Kita dapat menambah pahala kita saat bulan puasa ramadhan, salah satunya yaitu dengan berdoa. Ada waktu yang ampuh untuk berdoa saat bulan puasa.

Sebagai umat muslim, kamu perlu mengetahui waktu mustajab untuk berdoa di bulan ramadhan. Lantas kapan waktu yang mustajab untuk berdoa di bulan ramadhan?

Baca Juga: Inilah Doa Mustajab yang Bisa Kamu Amalkan Saat Bulan Puasa Ramadhan

Waktu mustajab pada bulan ramadhan penting diketahui. Sebab pada waktu-waktu mustajab doa-doa akan melambung ke langit dan dikabulkan Allah SWT. Menurut para ulama, ada beberapa waktu utama terkabulnya doa di bulan Ramadan. Waktu mustajab ini adalah pada waktu sahur, saat berpuasa dan saat berbuka.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi SAW bersabda:

"Rabb kita tabaraka wa ta’ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Allah berfirman, " Siapa saja yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni.” (HR. Bukhari, no. 1145 dan Muslim, no. 758)

Ibnu Hajar juga menjelaskan hadits di atas dengan berkata, " Doa dan istighfar di waktu sahur mudah dikabulkan." (Fath Al-Bari, 3: 32)

Baca Juga: Begini 7 Cara Agar Penderita Maag Aman Melaksanakan Puasa Ramadhan

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi SAW bersabda: " Tiga orang yang doanya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan doa orang yang dizalimi." (HR. Ahmad 2: 305. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih dengan berbagai jalan dan penguatnya)

Imam Nawawi rahimahullah berkata, "Disunnahkan orang yang berpuasa untuk memperbanyak doa demi urusan akhirat dan dunianya, juga ia boleh berdo’a untuk hajat yang ia inginkan, begitu pula jangan lupakan doa kebaikan untuk kaum muslimin secara umum.” (Al-Majmu’, 6: 273)