News  

Kementerian ESDM: Babel kembangkan rumbia di lahan bekas tambang

jurnalindo.com  – Bangka, 27/8 – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendukung dan mengapresiasi masyarakat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mengembangkan tanaman rumbia di lahan bekas penambangan bijih timah, karena mempercepat pelestarian lingkungan.

“Tanaman rumbia ini tidak hanya menghijaukan lahan kritis bekas tambang, tetapi juga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat,” kata Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin di Desa Kenanga Bangka, Sabtu.

Ia mengatakan penanaman rumbia merupakan salah satu tanaman endemik Kepulauan Babel di lahan bekas penambangan bijih timah ini diinisiasi oleh PT Bangka Asindo Agri (BAA) yang memproduksi tepung sagu di Desa Kenanga Kabupaten Bangka, dapat mendorong percepatan program penghijauan.

“Kami telah meluncurkan Program Hijau Biru Babelku untuk menghijaukan kembali seluruh lahan bekas tambang timah di daerah ini,” ujarnya.

Ridwan Djamaluddin juga selaku Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Babel mengatakan rumbia memiliki potensi ekonomi sangat besar, karena pohon tanaman ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku sagu. Ampas pengolahan sagu ini juga dimanfaatkan untuk pakan ternak sapi, sumber biogas sebagai energi listrik, dan lainnya.

Selain itu lidi rumbia juga dapat mendukung UMKM dalam meningkatkan produksi dan ekspor ke berbagai negara tujuan, sehingga tanaman yang tidak membutuhkan perawatan khusus ini tidak hanya membantu pemerintah dalam pelestarian lingkungan tetapi juga meningkatkan perekonomian masyarakat pasca-pandemi COVID-19.

“UMKM Bangka telah beberapa kali mengekspor lidi rumbia ini ke beberapa negara dan penanaman rumbia ini tentu sangat membantu pemerintah daerah dalam mengembangkan UMKM ini,” katanya.

Direktur PT BAA Harry Pujiansyah Bahri mengatakan pengembangan tanaman rumbia di lahan bekas tambang ini melibatkan masyarakat dan telah menjadi salah satu penyumbang peningkatan ekonomi masyarakat.

“Pabrik kami ini telah memproduksi dua produk, yaitu tepung sagu dari tapioka dan sagu dari rumbia,” ujarnya.

Selain itu PT BBA juga satu-satunya pabrik di dunia yang dapat memproduksi dua jenis sagu sekaligus dan memproduksi dua jenis turunan dari sagu, berupa mie instan Sago Mee dan Kare Ayam.

“Kami juga telah memiliki peternakan sapi untuk memanfaatkan limbah dari sagu tapioka untuk pakan ternak dan limbah ini juga dimanfaatkan menjadi biogas, sehingga menghasilkan tenaga listrik,” katanya. (ara/rido)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *