jurnalindo.com – Pemerintah melakukan berbagai macam upaya untuk mengatasi masalah akomodasi agar penjualan tiket dan jumlah penonton MotoGP Mandalika (Pertamina Grand Prix of Indonesia) dapat sesuai dengan target.
Deputi I Kepala Staf Kepresidenan Febry Calvin Tetelepta dalam siaran pers di Jakarta, Kamis, mengatakan upaya itu di antaranya adalah membuat tiket MotoGP satu paket dengan penginapan.
Berdasarkan hasil monitoring (pengawasan) dan verifikasi lapangan Kantor Staf Presiden (KSP), menurut Febry, hingga saat ini masih terdapat kekhawatiran calon penonton terkait ketersediaan hunian, yang menyebabkan penjualan tiket MotoGP belum maksimal.
“Salah satu penyebab minimnya penjualan tiket MotoGP tidak terlepas dari ketersediaan akomodasi yang terbatas. Wisatawan khawatir tidak mendapat penginapan sementara mereka sudah terlanjur membeli tiket MotoGP,” kata Febry.
Febry menyampaikan, sebanyak 75 persen dari seluruh akomodasi yang tersebar di Pulau Lombok yang bisa beroperasi.
“Dari jumlah itu (75 persen), setengahnya sudah ter-booking, dan masih tersedia 7.200 kamar,” ujarnya.
Menurut Febry, pemerintah juga berupaya agar masyarakat dapat mengakses fasilitas akomodasi dengan harga yang terjangkau. Upaya itu adalah dengan diterapkannya Peraturan Gubernur NTB Nomor 9 Tahun 2022 yang mengatur tarif akomodasi selama penyelenggaraan acara internasional.
“Untuk memaksimalkan pemanfaatan homestay atau sarhunta (sarana hunian pariwisata), KSP juga mendorong agar homestay yang ditawarkan dapat di akses melalui ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation) secara daring,” ujarnya.
Selain itu, KSP juga meminta pemerintah daerah di Nusa Tenggara Barat (NTB), khususnya di Lombok, serta BUMN ITDC untuk terus mengajak masyarakat menonton MotoGP.
“Pemda NTB sudah melibatkan masyarakat dalam proses pembangunan sarana dan prasarana MotoGP. Perlu juga terobosan melibatkan masyarakat menyukseskan penyelenggaraannya,” kata Febry.
Jumlah tiket MotoGP Mandalika yang terjual sampai 20 Februari 2022 sebanyak 21.530 tiket. Jumlah ini masih jauh dari target yakni 60.000 tiket.