Usulan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional Picu Polemik, Kemensos Jelaskan Proses Pengajuan

Sumber foto ; Bisnis.com
Sumber foto ; Bisnis.com

Jurnalindo.com, – Usulan untuk menjadikan Presiden ke-2 RI, Soeharto, sebagai pahlawan nasional kembali mencuat dan memicu pro dan kontra di tengah masyarakat. Masa lalu Soeharto yang penuh kontroversi menjadi sorotan utama dalam polemik tersebut.

Menanggapi hal ini, Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menjelaskan bahwa proses pengusulan gelar pahlawan nasional, termasuk untuk Soeharto, dimulai dari masyarakat. Menurutnya, tahapan awal dilakukan melalui berbagai forum diskusi dan seminar yang melibatkan para sejarawan serta tokoh masyarakat.

“Masukan dari masyarakat lewat seminar, dan lain sebagainya. Nah, setelah seminar selesai, ada sejarawannya, ada tokoh-tokoh setempat, dan juga narasumber lain yang berkaitan dengan salah seorang tokoh yang diusulkan jadi pahlawan nasional,” ujar Gus Ipul, dikutip dari Antara, Senin (21/4/2025).

Alur Pengajuan Bertahap dari Daerah ke Pusat

Jika hasil seminar tersebut disetujui oleh bupati atau wali kota setempat, maka usulan akan dilanjutkan ke tingkat provinsi. “Nanti prosesnya naik ke atas, ke gubernur. Ada seminar lagi, setelahnya baru ke kami,” jelas Gus Ipul.

Setelah sampai di Kementerian Sosial, usulan akan diproses oleh Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial. Di tahap ini, tim khusus dibentuk untuk membahas kelayakan para calon pahlawan nasional.

“Timnya juga terdiri dari berbagai pihak. Ada akademisi, sejarawan, tokoh-tokoh agama, tokoh-tokoh masyarakat,” tambahnya.

Tim ini akan menelaah seluruh usulan dari berbagai daerah di Indonesia. Setelah melalui kajian dan diskusi mendalam, hasil pembahasan akan difinalisasi oleh Menteri Sosial dan diteruskan ke Dewan Gelar untuk diputuskan.

“Saya akan mendiskusikan, dan memfinalisasi. Kami tanda tangani. Langsung kami kirim ke Dewan Gelar,” kata Gus Ipul.

Sepuluh Nama Masuk Daftar Usulan Tahun 2025

Sebelumnya, Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kemensos, Mira Riyati Kurniasih, menyebutkan bahwa sejauh ini ada sepuluh nama yang masuk dalam daftar usulan calon pahlawan nasional tahun 2025.

Beberapa tokoh yang kembali diusulkan antara lain:

  • Abdurrahman Wahid (Jawa Timur)

  • Soeharto (Jawa Tengah)

  • Bisri Sansuri (Jawa Timur)

  • Idrus bin Salim Al-Jufri (Sulawesi Tengah)

  • Teuku Abdul Hamid Azwar (Aceh)

  • Abbas Abdul Jamil (Jawa Barat)

Sementara itu, empat tokoh baru yang diusulkan tahun ini adalah:

  • Anak Agung Gede Anom Mudita (Bali)

  • Deman Tende (Sulawesi Barat)

  • Midian Sirait (Sumatera Utara)

  • Yusuf Hasim (Jawa Timur)

Polemik Tak Terhindarkan

Munculnya kembali nama Soeharto dalam daftar usulan calon pahlawan nasional menuai respons beragam dari publik. Sebagian kalangan menilai kontribusi Soeharto dalam pembangunan Indonesia selama lebih dari tiga dekade patut diapresiasi, sementara sebagian lainnya menyoroti pelanggaran HAM dan otoritarianisme yang terjadi di era Orde Baru.

Pemerintah melalui Kemensos menegaskan bahwa semua nama yang diusulkan akan dikaji secara objektif oleh tim yang kompeten, dengan mempertimbangkan aspek historis, sosiologis, dan kontribusi nyata terhadap bangsa dan negara. (Bisnis.com/Nada)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *