Jurnalindo.com, – Dalam debat perdana calon presiden yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Selasa, 12 Desember, Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, dinilai oleh pengamat politik Arifki Chaniago sebagai sosok yang tampil santai, tegas, dan autentik tanpa rekayasa.
Arifki menyatakan bahwa Prabowo, meskipun berada dalam konteks debat formal KPU, berhasil mempertahankan kesan ke santaiannya. Menurutnya, Prabowo menunjukkan ketegasan dan membawakan wacana yang menarik dalam beberapa ungkapan yang diungkapkannya kepada calon presiden lainnya, terutama Anies Baswedan.
Contoh konkret yang diungkapkan oleh Prabowo adalah ketika ia menyampaikan, “Mas Anies, Mas Anies, menyelesaikan Papua itu tidak sesederhana itu, ada soal ideologi, geopolitik.” Arifki menilai kata-kata ini santai namun tetap mengandung kedalaman, bahkan pada isu yang sensitif.
Arifki menekankan bahwa Prabowo dalam debat kali ini berhasil mempertahankan karakternya tanpa menghilangkan bahasa yang mudah dipahami oleh publik. Beberapa ungkapannya bahkan menjadi viral di media sosial.
Selain itu, Arifki juga menyoroti bagaimana Prabowo menguasai panggung debat. Ketika dihadapkan pada pertanyaan sensitif terkait Mahkamah Konstitusi (MK) dan isu Hak Asasi Manusia (HAM) dari Anies dan Ganjar, Prabowo menjawab dengan tegas dan mengklarifikasi proses di MK. Meskipun pertanyaan tersebut dianggap sensitif, Prabowo berhasil menjawabnya dengan baik dan jujur.
Arifki mengingatkan bahwa isu-isu yang diajukan dalam debat perlu lebih konkret, terutama terkait isu keamanan saat ini, dan seharusnya tidak hanya berkisar pada praduga-praduga. Dengan demikian, Prabowo dianggap berhasil membawakan diri dengan keautentikan dan kedalaman dalam menyikapi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam debat perdana calon presiden. (Kumparan/Nada)
