Jurnalindo.com – Muhammadiyah kembali mengembangkan bisnisnya, kali ini organisasi tersebut merambah sektor hotel beserta berbagai fasilitas penunjangnya. Pengembangan bisnis baru ini disebutkan tanpa mengandalkan utang apa pun.
Hotel pertama Muhammadiyah bernama SM Tower and Convention resmi dibuka pada Sabtu (24/6) oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir. Hotel ini juga sudah terbuka untuk umum mulai 25 Juni 2023.
Haedar Nashir menuturkan, bisnis hotel ini merupakan sejarah besar bagi Muhammadiyah. Pihaknya sudah lama merencanakan adanya lini bisnis baru yang dikelola secara profesional dan modern oleh Persyarikatan Muhammadiyah.
“Kalau ke Jogja nginapnya jangan di mana-mana. Di sini (SM Tower and Convention) ini, kalau penuh baru ke Gedoeng Moehammadijah,” ujarnya melalui keterangan resmi, dikutip Minggu (2/7).
Baca Juga: Inilah Link Nonton Drakor King The Land Episode 5 dan 6 Sub Indo
Dalam sambutannya, Haedar menyebutkan hotel yang berlokasi di Kota Yogyakarta tersebut menjadi kado milad Muhammadiyah ke-114. Dia menegaskan bahwa hotel ini dibangun tanpa utang.
“Kita harus terus membangun, tapi membangun yang sistemnya baik. Jangan mengandalkan utang besar-besaran, jangan mengutamakan investasi besar-besaran, tapi kekuatan di dalam tidak kuat,” kata Haedar.
“Bahwa investasi kekuatan dari luar itu ok. Tapi harus di atas kepentingan bangsa dan negara dan harus terus meningkatkan, mengoptimalkan kemampuan kemandirian bangsa. Dari jadi konsep Berdikarinya Bung Karno, itu harus kita wujudkan dalam praktiknya,” ucap dia.
Setelah meresmikan pembukaan SM Tower and Convention, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir berharap dan mendorong supaya Muhammadiyah menjadi korporasi besar yang memberi hajat dan maslahat hidup publik. Haedar menegaskan, kehadiran Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) segala bidang termasuk yang teranyar SM Tower and Convention merupakan wadah bagi anak bangsa untuk mengembangkan diri, serta ikhtiar untuk memberi maslahat bagi orang banyak.
“Di periode ini memang kita fokus pada pengembangan pada bisnis dan ekonomi, doakan Muhammadiyah menjadi korporasi besar yang bisa memberi maslahat pada hajat hidup publik,” kata dia.
Baca Juga: Amankah Bagi Ibu Hamil Konsumsi Daging Kambing?
Selain itu, Guru Besar Bidang Sosiologi ini juga menyampaikan Muhammadiyah juga berkeinginan untuk bersama-sama dengan kekuatan lain untuk membangun sebuah ekosistem positif termasuk sistem ekonomi untuk Indonesia yang lebih maju. “Jujur sebenarnya kalau kita mau koreksi diri nanti di Agustus 78 tahun Indonesia kita masih banyak kekurangan, kekurangan di SDM, kekurangan dalam hal ekonomi yang menyangkut rakyat, kemudian juga sumber daya alam yang belum bisa kita kelola lebih berkedaulatan dan lain sebagainya,” kata Haedar. Menghadapi banyak kekurangan yang dihadapi bangsa ini, Haedar berujar supaya intropeksi sekaligus tetap melakukan pembangunan kearah yang lebih positif untuk pembangunan Indonesia.