Jurnalindo.com – Viralnya kisah Tiko dan Bu Eny, kini ada pengakuan dari anak istri pertama.
Ayah Tiko, Herman Moedji, memiliki dua istri.
Ini, ibu Tiko, adalah istri kedua.
Baca Juga: Tanggapan Ketua Kopri PMII Sumenep Terhadap Kasus Pemerkosaan Anak Di Bawah Umur
Seorang anak kini muncul bersama istri pertamanya bernama Uri Moedji Astuti.
Uri Moedji mengatakan, apa yang diberitakan selama ini tidak sepenuhnya benar.
Ori Moedji mengaku ayahnya tidak sengaja meninggalkan bu Eny dan Tiko.
Namun, justru Ibu Eny yang mengusir Hermann Modje dari rumah.
“Bunda Uri Moedji Astuti, ini nama lengkap saya, saya memang anak kandung Pak Hermann Moedji Susanto dari istri pertamanya.”
“Kami juga kaget dengan berita di YouTube, di TV. Selama ini ayah saya, Pak Herman Moedji Susanto, sepertinya ada kesan bahwa sang suami adalah seorang tiran, ya kepada istri dan anak-anaknya yang telah pergi beberapa tahun. sampai Bu Ini depresi dan Tiko tidak diurus”.
“Sebenarnya tidak seperti itu, jadi bapaknya tidak pergi, malah diminta keluar dari rumah besar itu,” kata Uri, dikutip dari YouTube Pratiwi Noviyanthi, Sabtu (7/1/2023).
Soal alasan pengusiran Hermann, Moedji mengaku belum mengetahui detailnya.
Namun, dia mengatakan bahwa mereka berdua memiliki masalah rumah tangga yang diduga disebabkan oleh orang ketiga.
Pihaknya mengatakan, saat itu Bu Eny sering mencari teman baru meski menikah dengan Herman Moedji.
“Secara rinci, Anda mungkin tidak tahu, tetapi yang jelas mereka memiliki perbedaan.”
“Karena mungkin perbedaan usia yang waktu itu agak jauh, jadi ya si bu Eny ini ya mungkin cari-cari teman lah yang di luar, mungkin banyak konflik juga ya, tapi salah satu yang saya tahu itu sih, menurut cerita juga seperti itu,” tuturnya.
Terakhir Kunjungi Rumah Bu Eny
Uri mengatakan bahwa ia dan keluarga sempat menjenguk sang papa di rumah tersebut pada tahun 2006.
Kala itu kedatangannya tidak disambut baik oleh Bu Eny, bahkan ibu Tiko disebut cenderung berperilaku kasar kepada anak serta cucu dari istri pertama Herman Moedji.
Tak hanya itu, Uri juga mengaku kaget saat melihat kondisi sang papa yang seperti tak terurus hingga sakit-sakitan.
Namun, saat ditanya soal kondisi Herman, bu Eny justru menanggapinya dengan kasar sehingga membuat kedua keluarga ini sempat bersitegang.
“Iya tahun 2006, itu masih sama-sama.”
“Pada saat itu kami sekeluarga ke sana, ketemu bu Eny, ketemu ayah saya, itupun keadaan ayah saya gak terurus, kayak orang lagi sakit, pokoknya gak sehat gitu.”
“Sempat saya bicara ke Bu Eny, ini kenapa ayah saya, malah marah-marah dia ke saya.”
“Saya coba untuk memberi pertanyaan, belum sempat (selesai) dia sudah ngamuk-ngamuk duluan.”
“Si anak saya ini, si Ika malah sempat beridiri ‘Kok ngomong gitu ke mama saya’.”
“Dia bilang ‘Kamu siapa’ gitu mungkin karena cuma cucu ya, jadi begitu.”
“Ya memang agak keras, bu Eny memang keras sekali, sifat aslinya keras memang bu Eny itu,” tutur Uri.
Perlakuan Bu Eny ke Keluarga Lain Cenderung Kasar.
Tak cuma saat kedatangan keluarga dari istri pertama, Ika, cucu Herman juga mengatakan bahwa perlauan bu Eny juga cenderung kasar saat menerima kunjungan dari keluarga lain.
Bu Eny seakan tak suka apabila ada tamu dari keluarga Herman Moedji.
“Tidak suka kalau keluarga intinya itu ke sana, ngotak-ngatik mereka gitu.”
“Padahal kita tujuannya cuman nengok, yang kita tengok ya eyang, bukan mau apa-apa, bukan mau ambil apa-apa.”
“Keluarga-keluarga lain yang datang menjenguk eyang juga sama,” ucap sang cucu Ika.
“Iya, ada keponakannya juga datang juga ribut gitu, ya memang kesannya bu Eny itu keras gitu, sifatnya begitu keras,” sambung Uri.
(slmn/tribunnews.com)
