Jurnalindo.com, – Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menemukan namanya terlibat dalam sorotan ketika sidang sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi. Responsnya muncul dalam acara buka puasa bersama Partai Golkar di markas DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, pada Jumat (29/3/2024).
Dalam sidang tersebut, kubu Anies-Muhaimin menyoroti kehadiran Bahlil saat mendampingi Gibran Rakabuming Raka dalam kampanye pemilu, serta peranannya sebagai menteri yang turut memenangkan pasangan Prabowo-Gibran.
Namun, Bahlil dengan heran menanggapi tuduhan tersebut. Dia menyatakan bahwa dia tidak mengetahui jika namanya disebut oleh kuasa hukum Anies-Muhaimin selama sidang di MK.
“Emang nggak boleh aku dampingi mas Gibran? Emang aku apa namanya dampingi mas Gibran kenapa? Ada masalah, di mana?” tanya Bahlil dengan rasa penasaran.
Menurut Bahlil, ketika dia mendampingi Gibran dalam kampanye, dia cuti dari jabatannya sebagai Menteri Investasi, sesuai dengan mekanisme peraturan yang berlaku.
Namun, terkait dengan kehadirannya yang diminta dalam sidang MK, Bahlil mengaku belum mengetahuinya dengan pasti karena belum mengetahui apa yang dipermasalahkan terkait keterlibatannya dalam kampanye Gibran.
“Sudahlah suruh mereka urus agar cepat selesai sidangnya lah ya, suaranya bagaimana,” ucap Bahlil menyarankan untuk menyelesaikan sidang tersebut daripada menyeret-nyeret sejumlah menteri.
Sebelumnya, dalam sidang di MK, tim hukum Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) Bambang Widjojanto mengungkapkan dugaan bahwa Presiden Joko Widodo membiarkan para menterinya terlibat dalam kampanye paslon 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Beberapa menteri, termasuk Bahlil, disebut terlibat dalam aktivitas kampanye, seperti mendampingi, memberikan dukungan, atau melakukan kegiatan yang dinilai memengaruhi dukungan bagi pasangan Prabowo-Gibran.
Namun, Bahlil Lahadalia tidak bersedia memberikan komentar lebih lanjut ketika ditanya tentang potensi dirinya maju dalam pemilihan Calon Ketua Umum Golkar pada Musyawarah Nasional (Munas) partainya Desember mendatang.
Sementara itu, sejumlah nama, termasuk Bahlil, diprediksi akan bertarung memperebutkan kursi Ketua Umum Golkar, bersama dengan nama-nama lain seperti Bambang Soesatyo, Airlangga Hartarto, dan Agus Gumiwang Kartasasmita.
Pertarungan di internal Golkar semakin menarik untuk dipantau, mengingat peran strategis partai tersebut dalam politik Indonesia. (Tribunkaltim/Nada)
