Menteri Agama Menerbitkan Panduan Penyelenggaraan Ibadah Ramadan dan Idulfitri

Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, telah resmi menerbitkan Surat Edaran Nomor SE.1 Tahun 2024 tentang Panduan Penyelenggaraan Ibadah Ramadan (Sumber foto : JPNN.com)
Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, telah resmi menerbitkan Surat Edaran Nomor SE.1 Tahun 2024 tentang Panduan Penyelenggaraan Ibadah Ramadan (Sumber foto : JPNN.com)

Jurnalindo.com, – Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, telah resmi menerbitkan Surat Edaran Nomor SE.1 Tahun 2024 tentang Panduan Penyelenggaraan Ibadah Ramadan dan Hari Raya Idulfitri Tahun 1445 Hijriah/2024 Masehi. Surat edaran tersebut dirilis dengan tujuan menjaga kekhusyukan beribadah dan nilai toleransi dalam pelaksanaan ibadah Ramadan dan Hari Raya Idulfitri.

Dalam surat edaran tersebut, Menag Yaqut menjelaskan bahwa panduan tersebut dimaksudkan untuk memberikan arahan kepada pemangku kepentingan dalam menyelenggarakan ibadah Ramadan dan Hari Raya Idulfitri dengan tetap mengutamakan nilai toleransi.

Ada 9 poin utama yang perlu diperhatikan oleh umat Muslim dalam menyambut Ramadan dan Idulfitri 2024 menurut panduan yang dikeluarkan oleh Menag:

  1. Potensi Perbedaan Penetapan 1 Ramadan: Umat Islam diminta untuk tetap menjaga ukhuwah islamiyah dan toleransi dalam menyikapi perbedaan penetapan awal Ramadan.
  2. Pelaksanaan Ibadah sesuai Syariat Islam: Umat Islam diimbau untuk melaksanakan ibadah Ramadan dan Idulfitri sesuai dengan ajaran Islam.
  3. Berpedoman pada SE Menteri Agama No.5/2022: Umat Islam diminta untuk mematuhi pedoman penggunaan pengeras suara di masjid dan musala selama bulan Ramadan.
  4. Pelaksanaan Kegiatan di Masjid dan Musala: Umat Islam diharapkan dapat melaksanakan kegiatan di masjid dan musala sebagai bagian dari syiar Ramadan, serta mempererat persaudaraan sesama anak bangsa.
  5. Takbiran Idulfitri dengan Nilai Toleransi: Takbiran Idulfitri diharapkan tetap memperhatikan nilai-nilai toleransi.
  6. Jaga Ketertiban dalam Takbir Keliling: Masyarakat yang melaksanakan takbir keliling diminta untuk menjaga ketertiban.
  7. Salat Idulfitri: Salat Idulfitri dapat diadakan di masjid, musala, atau lapangan.
  8. Substansi Khutbah Idulfitri: Khutbah Idulfitri tidak boleh memuat unsur politik praktis dan harus menjunjung tinggi ukhuwah islamiyah serta nilai-nilai toleransi.
  9. Mengoptimalkan Zakat, Infak, Wakaf, dan Sedekah: Umat Islam diimbau untuk meningkatkan pengoptimalan zakat, infak, wakaf, dan sedekah di bulan Ramadan guna meningkatkan kesejahteraan umat.

Dengan adanya panduan ini, diharapkan pelaksanaan ibadah Ramadan dan Hari Raya Idulfitri dapat berjalan dengan lancar, khidmat, dan penuh nilai-nilai toleransi serta ukhuwah islamiyah. (Setia/Bisnis.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *