Jurnalindo.com, – Pilkada Jakarta 2024 menjadi sorotan publik dengan munculnya nama-nama seperti Rahayu Saraswati Djojohadikusumo dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Dua tokoh ini memberikan pernyataan sikap terkait kemungkinan maju dalam kontestasi politik tersebut.
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo: Siap Terjun ke Arena Politik
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, atau akrab disapa Sara, merupakan keponakan Prabowo Subianto dan Wakil Ketua Umum Gerindra. Ia telah menyatakan kesiapannya untuk terjun ke dalam arena Pilkada Jakarta 2024.
Dalam pernyataannya, Sara mengungkapkan bahwa Partai Gerindra mempertimbangkan beberapa sosok untuk maju dalam Pilkada tersebut. Meskipun demikian, Sara tidak membeberkan secara rinci nama-nama yang dipertimbangkan.
Dengan latar belakang karir yang beragam, termasuk di dunia keartisan, Sara telah menapaki karir politiknya sejak tahun 2013 sebagai caleg Gerindra. Meskipun mengalami kegagalan pada Pileg 2019 dan Pilkada Tangsel 2020, Sara masih tetap bersemangat untuk berkontribusi dalam dunia politik.
Basuki Hadimuljono: Menolak Masuk Arena Pilkada
Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Jakarta, Pantas Nainggolan, telah menyebutkan nama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sebagai sosok yang berpengalaman dan teruji, dan potensial untuk maju dalam Pilkada Jakarta 2024.
Meskipun demikian, Basuki menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki niat untuk terjun dalam kontestasi tersebut. Ia mengatakan bahwa tidak ada DNA-nya yang cocok untuk menjadi kepala daerah.
Dengan latar belakang pendidikan yang cemerlang dan pengalaman kerja yang luas, Basuki Hadimuljono telah meniti karirnya dari proyek-proyek air tanah hingga menduduki posisi Menteri PUPR. Meskipun pernah mendapatkan tugas khusus nasional yang beragam, Basuki tetap memilih untuk tidak terlibat dalam politik praktis seperti Pilkada Jakarta 2024.
Kesimpulan
Pilkada Jakarta 2024 memang menjadi sorotan dengan munculnya nama-nama seperti Rahayu Saraswati Djojohadikusumo dan Basuki Hadimuljono. Dua tokoh ini memberikan pernyataan sikap yang berbeda terkait kemungkinan ikut serta dalam kontestasi politik tersebut.
Sementara Sara menyatakan kesiapannya untuk terjun ke dalam arena politik, Basuki memilih untuk tetap fokus pada tugasnya sebagai Menteri PUPR dan menghindari terlibat dalam dunia politik praktis. (Sumber : Tribunjakarta/Nada)
