Mahfud MD Rencanakan Mundur dari Menko Polhukam, Pukulan Telak bagi Pemerintahan Jokowi

Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD, mengumumkan rencananya untuk mengundurkan diri dari jabatan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum (Sumber foto : Tribunnews)
Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD, mengumumkan rencananya untuk mengundurkan diri dari jabatan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum (Sumber foto : Tribunnews)

Jurnalindo.com, – Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD, mengumumkan rencananya untuk mengundurkan diri dari jabatan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam). Pengumuman ini disampaikannya dalam acara kampanye “Tabrak Prof” di Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Selasa (23/1/2024).

Mahfud MD menjelaskan bahwa rencana untuk mundur tersebut sudah ia pertimbangkan sejak debat pertama Pilpres 2024. Keputusan ini diambil agar ia memiliki keleluasaan untuk membuka data dengan lebih leluasa, dan memberikan citra etis ketika membaca data-data yang tidak terkungkung oleh jabatan pemerintahan.

Meskipun rencana tersebut telah disampaikan, Mahfud MD masih menunggu waktu yang tepat untuk mengajukan pengunduran diri. Langkah ini diambil untuk menghindari potensi menyakiti perasaan Presiden Joko Widodo yang telah memberikan kepercayaan kepadanya untuk menjabat sebagai Menko Polhukam.

Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic), Ahmad Khoirul Umam, menilai bahwa rencana mundurnya Mahfud merupakan pukulan telak bagi pemerintahan Jokowi. Umam menyatakan bahwa ini mencerminkan mosi tidak percaya terhadap independensi, netralitas, dan kredibilitas pemerintah.

Umam juga menyoroti sikap kritis Mahfud dalam dua debat cawapres, yang dianggap sebagai serangan terhadap kebijakan pemerintah dan komitmen kerakyatan. Pernyataan ini dianggap sebagai representasi dari sikap PDI-P yang semakin keras terhadap Jokowi.

Rencana mundurnya Mahfud membuka ruang dan narasi untuk mengonsolidasikan basis kekuatan dan dukungan baru sebelum tanggal pemilihan. Ahmad Khoirul Umam menyarankan agar Mahfud fokus pada Pilpres 2024 dengan membebaskan diri dari tanggung jawab lain. Respons positif Jokowi yang menghormati keputusan Mahfud dianggap sebagai lampu hijau untuk langkah tersebut.

Presiden Jokowi, dalam keterangannya, menyatakan penghargaannya terhadap keputusan Mahfud MD. Ia juga mengingatkan bahwa semua menteri harus merujuk pada aturan yang berlaku dalam mendukung atau mengampanyekan capres-cawapres tertentu. (Kompas.com/Nada)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *