Lucky Hakim Buka bukaan Mengenai Fasilitasnya yang Satu persatu Ditarik dari Kantor

Jurnalindo.com – Mantan artis ibu kota Lucky Hakim yang terjun ke dunia politik dan terpilih sebagai Wakil Bupati Provinsi Indramayu, Jawa Barat, mengundurkan diri.

Pengunduran diri Lucky Hakim sebagai wakil bupati dinilai memalukan.

Namun, yang menarik perhatiannya adalah uang makan dan minum sang deputi yang mencapai ratusan juta rupiah.

Baca Juga: Jangan Goreng Ikan Terlalu Kering, Ini Alasan dan Akibatnya

Tunjangan makan dan minum Wakil Bupati Indramayu sebesar Rp 483 juta.

Lucky membeberkan alasannya tak mau menerima jatah makan selama menjabat sebagai wakil bupati Indramayu.

Dlansir dari gragenews.com, anggaran bantuan keluarga untuk Bupati dan Wakil Bupati Indramayu termasuk makanan dan minuman untuk Bupati Rp. 561 juta rupiah. 483 juta untuk wakil kepala daerah.

“Saya tidak mengambil uang makan dan minum karena saya bilang sudah nggak kerja. Apa yang mau dimakan dan diminum, orang tidak ada tamu yang datang jadi saya tidak terima itu (uang makan dan minum) jadi saya nggak mau,” kata Lucky Hakim dikutip dari YouTube Akbar Faizal Uncensored, Rabu 1 Maret 2023.

“Saya tidak mau menerima karena saya merasa bahwa saya tidak ngapa-ngapain. Saya nggak ngapa-ngapain terus saya menerima uang itu. Saya nggak mau,” sambungnya.
Lucky kemudian membeberkan mengapa dia memilih mundur dari jabatan wakil bupati Indramayu.

“Dan saya tidak komplen hal itu tidak apa-apa dan saya nggak bahas itu. Hanya saja saya ingin kasih tahu mengapa saya mundur karena saya merasa dikasih semuanya tapi saya tidak kerja,” tegasnya.

Menurut Lucky, dia tidak bisa bekerja karena dibatasi oleh undang-undang.

“Terus kenapa kamu tidak kerja? Karena keterbatasan Undang-Undang. Saya berencana untuk itu (Tidak terima gaji) tapi saya pikir paling terbaik mundur,” jelasnya.

Mantan Wakil Bupati Indramayu itu sebelumnya juga mengungkapkan mengapa dirinya tidak bisa mengemban tugas dan amanah karena dirinya tidak diberikan alatnya.

“Di tahun pertama tiga bulan pertama ada (Dimintai bantuan Bupati) setelah itu tidak ada dan hal itu bisa dibuktikan. Yang paling mudah begini bagaimana saya bisa tahu ada undangan atau panggilan kalau saya tidak punya alat komunikasinya, misalnya protokoler atau ajudan jadi saya betul-betul buta. Tidak tahu ada presiden mau datang, gubernur datang bagaimana saya mau tahu karena tidak ada orang yang menyampaikan kepada saya,” tegasnya.

Lucky Hakim menyampaikan dirinya betul-betul diam, bahkan masuk ke ruang kerja ia tidak memiliki asisten pribadi. 

“Ini saya sedang tidak komplen itu ya. Tapi saya harus kasih tahu kenapa saya tidak bisa bekerja. Hak protokoler, ajudan, asisten pribadi dan penjagaan satpol PP tidak ada. Karena saya tanya itu semua ada anggarannya dan saya tidak dapat,” jelasnya.

Kemudian dikatakan Lucky Hakim selama menjabat sebagai Wakil Bupati Indramayu dirinya hanya tiga kali melaksanakan perjalanan dinas.

“Perjalanan dinas saya juga tidak ada karena memang tidak ada penugasan tapi nanti saya mau tahu ada tidak anggarannya terserap atau tidak. Saya hanya tiga kali perjalanan dinas semuanya ke Bandung,” tutupnya.

Lucky Hakim juga mengungkapkan dirinya tak menyesal masuk ke dunia politik walau saat ini dirinya sudah mengundurkan diri dari jabatan wakil bupati Indramayu, Jawa Barat. ***

(slmn/gragenews.com)

Sumber:gragenews.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *