Jurnalindo.com, – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, pada 23 September 2024, didampingi mantan Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah. Kunjungan ini terkait dengan peresmian smelter yang dimiliki oleh PT Amman Mineral Internasional.
Kehadiran Fahri Hamzah
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, menjelaskan bahwa Fahri Hamzah diundang karena ia adalah putra daerah dan memiliki peran penting dalam mendukung program hilirisasi semasa menjabat. “Beliau diundang oleh PT Amman Smelter sebagai bentuk penghargaan,” kata Yusuf.
Jokowi sendiri menyampaikan bahwa undangan kepada Fahri merupakan langkah untuk mendapatkan masukan dari tokoh lokal mengenai pembangunan daerah. “Pak Fahri Hamzah berasal dari Sumbawa. Karena daerahnya di Sumbawa, saya ajak tadi,” ungkap Jokowi.
Profil Singkat Fahri Hamzah
Fahri Hamzah lahir pada 10 November 1971 di Nusa Tenggara Barat dan dikenal sebagai seorang politikus yang aktif. Ia menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019. Pendidikan awalnya dimulai di Fakultas Pertanian Universitas Mataram sebelum pindah ke Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, di mana ia terlibat dalam berbagai organisasi mahasiswa.
Selama masa Reformasi 1998, Fahri berperan aktif dalam mendirikan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) dan berjuang melawan rezim Orde Baru. Ia terpilih sebagai anggota DPR pada Pemilu 2004, mewakili daerah pemilihan Nusa Tenggara Barat.
Dalam DPR, Fahri terlibat dalam beberapa komisi, termasuk Komisi III yang membahas masalah hukum dan HAM, serta Komisi VII yang fokus pada kedaulatan energi. Ia dikenal karena kritiknya terhadap dominasi perusahaan asing dalam sektor migas.
Hubungan Fahri dan Jokowi
Meskipun pernah mengeluarkan kritik tajam terhadap pemerintahan Jokowi, Fahri kini terlihat mendukung upaya pembangunan daerah. Beberapa kritik yang pernah dilontarkannya antara lain menyebut pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla lemah dan mengungkapkan ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah.
Pada 2018, Fahri sempat memperlihatkan “kartu merah” sebagai simbol ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah, menandakan hubungan yang kompleks antara dirinya dan Jokowi. Namun, kehadirannya dalam kunjungan ini menunjukkan adanya peluang untuk bekerja sama dalam pembangunan.
Kunjungan Presiden Jokowi ke Sumbawa Barat bersama Fahri Hamzah mencerminkan sinergi antara pemerintah pusat dan tokoh lokal dalam upaya pengembangan daerah. Meskipun latar belakang keduanya berbeda dalam konteks politik, kolaborasi ini dapat menjadi langkah positif dalam mempercepat pembangunan di Nusa Tenggara Barat. (Tempo/Nada)