Isu Pengunduran Diri Sri Mulyani: Perselisihan dengan Prabowo dan Dampaknya pada Stabilitas Ekonomi

Isu pengunduran diri Menteri Keuangan Sri Mulyani menjadi sorotan tajam, terutama setelah desas-desus tentang perselisihannya dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (Sumber foto: Suara.com)
Isu pengunduran diri Menteri Keuangan Sri Mulyani menjadi sorotan tajam, terutama setelah desas-desus tentang perselisihannya dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (Sumber foto: Suara.com)

Jurnalindo.com,- Isu pengunduran diri Menteri Keuangan Sri Mulyani menjadi sorotan tajam, terutama setelah desas-desus tentang perselisihannya dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Kabar ini semakin terkuak ketika seorang staf khusus Menteri Keuangan, Prastowo, menulis cuitan di akun media sosialnya. Prastowo menyatakan bahwa akunnya pribadi dan bukan berafiliasi dengan institusi atau pihak manapun, namun ia akan mundur jika Menteri Keuangan mengundurkan diri dari Kabinet Jokowi.

Kronologi Perselisihan dan Penolakan Anggaran

Perselisihan antara Sri Mulyani dan Prabowo muncul terkait penolakan Menteri Keuangan terhadap anggaran untuk pembelian 12 pesawat Mirage 2000-5 dari Qatar Air Force senilai Rp 12,4 triliun. Penolakan ini mencuat dalam debat capres kedua pada 7 Januari 2023, ketika Prabowo menyatakan bahwa banyak usulan dari Kementerian Pertahanan ditolak oleh Menteri Keuangan.

Dugaan Lain: Perbedaan Pendapat dengan Presiden

Tidak hanya perselisihan dengan Prabowo, dugaan lain tentang pengunduran diri Sri Mulyani muncul karena perbedaan pendapat dengan Presiden Jokowi terkait penambahan anggaran dana bansos El Nino. Menteri Keuangan menilai anggaran yang diajukan terlalu besar dan membebani anggaran negara.

Tanggapan dan Bantahan Sri Mulyani

Sri Mulyani, usai menghadiri rapat kabinet, memberikan jawaban singkat terkait isu pengunduran dirinya. Ia terkesan menghindari pertanyaan dan tidak membenarkan atau menyanggahnya, hanya mengatakan, “Saya bekerja aja.” Sementara Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan membantah isu tersebut, menyatakan bahwa ia masih bertemu baik dengan Sri Mulyani.

Dampak Pengunduran Dirinya pada Ekonomi dan Politik

Pengamat ekonomi, Lukman Leong, memperingatkan bahwa pengunduran diri Sri Mulyani dapat memberikan dampak negatif pada nilai rupiah. Para pengamat lain juga menyoroti potensi ketidakstabilan politik akibat kepergian Menteri Keuangan yang dianggap sebagai salah satu tokoh sentral dalam menjaga perekonomian Indonesia.

Penegasan Jokowi dan Sentimen Dalam Negeri

Presiden Jokowi telah membantah isu pengunduran diri beberapa menteri di dalam kabinetnya, termasuk Sri Mulyani. Ia menyatakan bahwa setiap hari ada rapat dan semua menteri hadir. Kabar ini memicu sentimen di dalam negeri terkait hubungan Sri Mulyani dengan Presiden Jokowi dan kekhawatiran mengenai penggantinya yang dapat menjaga stabilitas ekonomi.

Kesimpulan

Isu pengunduran diri Sri Mulyani menciptakan kekhawatiran di kalangan masyarakat dan pengamat. Perselisihan dengan Prabowo Subianto dan perbedaan pendapat dengan Presiden Jokowi menjadi latar belakangnya. Dampaknya tidak hanya terasa dalam stabilitas ekonomi, tetapi juga potensi gangguan terhadap keseimbangan politik di Indonesia. Publik menantikan perkembangan lebih lanjut seiring berjalannya waktu menuju pemilihan presiden. (Setia/Tempo)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *