Gibran Rakabuming, Antara PDIP dan Potensi Bergabung dengan PSI

Kisruh politik dalam dunia perpolitikan Indonesia semakin hangat seiring dengan mendekatnya pemilihan umum. Salah satu isu menarik yang tengah (Sumber foto : Rakyat Merdeka)
Kisruh politik dalam dunia perpolitikan Indonesia semakin hangat seiring dengan mendekatnya pemilihan umum. Salah satu isu menarik yang tengah (Sumber foto : Rakyat Merdeka)

Jurnalindo.com, – Kisruh politik dalam dunia perpolitikan Indonesia semakin hangat seiring dengan mendekatnya pemilihan umum. Salah satu isu menarik yang tengah menjadi sorotan adalah nasib Gibran Rakabuming, putra sulung Presiden Joko Widodo, di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Meskipun telah dicalonkan sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto, Gibran belum tegas memutuskan apakah ia akan mundur dari PDIP atau dipecat.

Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, Komarudin Watubun, mengungkapkan alasan mengapa Gibran belum dipecat dari partai. Menurutnya, mengusir Gibran bisa menghasilkan narasi bahwa ia dizalimi. Status Gibran di PDIP, secara de facto, dianggap tidak relevan lagi setelah ia menerima pencalonan sebagai cawapres Prabowo.

Pada dasarnya, Keputusan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, adalah penetapan pasangan capres-cawapres yang diusung partai. Megawati telah memutuskan untuk mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebagai pasangan capres-cawapres dari PDIP.

Tindakan Gibran memutuskan untuk menjadi cawapres mendampingi Prabowo di luar keputusan partai dianggap sebagai bentuk pembangkangan terhadap PDIP.

Walaupun statusnya di PDIP masih tercatat sebagai kader partai, secara etika politik dan pandangan publik, Gibran dianggap sudah keluar dari PDIP tanpa perlu proses pemecatan resmi dari DPP partai.

Di sisi lain, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep, tidak menyerah dalam merayu sang kakak untuk bergabung dengan partainya. Kaesang Pangarep mengakui bahwa ia telah mencoba membujuk Gibran untuk bergabung dengan PSI. Meskipun belum ada keputusan tegas dari Gibran, Kaesang Pangarep terus menjalin komunikasi dengan sang kakak.

Sehubungan dengan nasib politik Gibran Rakabuming, Indonesia akan terus menyaksikan perkembangan politik yang semakin menarik menjelang pemilihan umum 2024. Keputusan akhir Gibran akan menjadi perhatian bagi banyak pihak yang mengikuti perkembangan politik di Tanah Air. (Nada/Tribunjatim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *