Gempa Berkekuatan M6,2 Guncang selatan Jawa Timur

Jurnalindo.com, – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa bermagnitudo 6,2 di selatan Jawa Timur itu terjadi akibat deformasi atau rekahan batuan di zona terluar.

 “Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme gerakan ke bawah (penyebab normal),” kata Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG Daryono saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan, gempa tersebut terjadi pada pukul 13.07.48 WIB, Selasa (12/6) dengan pusat gempa berada pada koordinat 10,70 derajat Lintang Selatan, 113,38 derajat Bujur Timur Geografis, atau tepatnya berada di laut pada jarak 223 kilometer. selatan Kota Jember, Jawa Timur pada kedalaman 10 km.

Baca Juga: Gempa Bumi kembali Guncang kali ini wilayah Jember jawa Timur

Ia menambahkan, gempa tersebut berdampak dan terasa di wilayah Jember, Gubukmas, Mataram, Kepanjen dan Sumberpucung dengan tingkat intensitas III MMI (guncangan terasa nyata di dalam rumah, guncangan terasa seperti truk lewat).

Gempa itu juga dirasakan di daerah Kuta dan Kuta Selatan dengan skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

Kemudian, daerah Madiun, Ponorogo, Bantul, Yogyakarta, Sawahan, Klaten, Banyuwangi, dan Karangasem dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” katanya.

Hingga pukul 13.30 WIB, Daryono menyampaikan, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya dua aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan kekuatan terbesar M4,6.

Baca Juga: Doa Saat Terjadi Gempa Bumi

Ia menambahkan, BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Selain itu, masyarakat juga diimbau menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” katanya.
 (Nada/Ara)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *