Jurnalindo.com, – Pada Pilpres 2024, calon presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, menjadi idola di kalangan emak-emak. Meskipun tokoh muda dan gagah seperti Gibran Rakabuming Raka turut serta sebagai cawapres Prabowo Subianto, tetapi pilihan emak-emak tetap pada Anies. Fenomena ini terlihat pada kampanye di Medan, Sumatra Utara, Minggu (3/12/2023), di mana emak-emak dengan histeris menyambut kedatangan Anies.
Sejak pagi, sejumlah emak-emak yang mengenakan gamis putih dan hitam sudah berkumpul di Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, menunggu kedatangan Anies yang dijadwalkan pada pukul 10.00 WIB. Mereka tidak hanya sekadar menunggu, namun juga berfoto-foto dan melakukan latihan yel-yel dengan penuh semangat.
“Satu-satunya pilihan ku, AMIN AMIN nomor satu pilihan ku,” teriak simpatisan dengan lantang, menunjukkan dukungan mereka pada Anies.
Salah seorang simpatisan bernama Cici (45) menjelaskan alasan mendukung Anies Baswedan. Menurutnya, ia setuju dengan visi perubahan yang diusung oleh Anies. Cici juga melihat Anies sebagai sosok yang jujur, pintar, berwibawa, religius, dan peduli terhadap masyarakat.
“Saya ingin adanya perubahan, maka dari itu saya pilih AMIN,” ungkap Cici.
Kedatangan Anies ke Medan merupakan bagian dari agenda kampanye pada hari keenam. Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan menghadiri sejumlah kegiatan di Sumatra Utara, termasuk acara Haul Guru ke-21 Saidi Syekh H. Amir Damsar Syarif Alam di Pesantren Persulukan Thariqat Naqsyabandiyah Jabal Qubis dan pertemuan terbatas dengan masyarakat Sumatra Utara di GOR Pancing.
Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), Dr. Fahrus Zaman Fadhly, M.Pd, memberikan tanggapan positif terhadap pernyataan Anies Baswedan mengenai “kekuatan cerdas berbasis nilai” dan komitmen Indonesia dalam menghadapi tantangan global. Fahrus menganggap pendekatan ini relevan dan sesuai dengan kondisi dunia yang semakin kompleks.
“Pernyataan Pak Anies sangat tepat dalam konteks saat ini. Indonesia perlu memiliki visi yang jelas dan strategi yang kuat untuk menghadapi tantangan global yang semakin rumit. Konsep ‘kekuatan cerdas berbasis nilai’ memberikan pandangan yang holistik tentang bagaimana Indonesia dapat berperan sebagai pemain utama dalam diplomasi global,” kata Fahrus.
Fahrus juga menyoroti pentingnya komponen “nilai” dalam pendekatan ini. “Nilai-nilai seperti demokrasi, hak asasi manusia, keragaman budaya, dan keberlanjutan lingkungan adalah aset berharga yang dimiliki Indonesia. Dengan memasukkan nilai-nilai ini dalam kebijakan luar negeri, Indonesia dapat membangun kepercayaan dan kredibilitas di tingkat global,” tambahnya.
Ia juga mengapresiasi fokus Anies pada ekonomi yang adil dan lingkungan yang lestari. “Ketidaksetaraan ekonomi dan perubahan iklim adalah tantangan serius yang dihadapi dunia saat ini. Dengan memprioritaskan ekonomi yang adil dan perlindungan lingkungan, Indonesia dapat memberikan kontribusi positif dalam mencari solusi global untuk masalah-masalah ini,” ucap dosen Universitas Kuningan, Jawa Barat ini.
Fahrus menekankan pentingnya diplomasi proaktif dan inklusif. “Diplomasi yang mempromosikan dialog dan kerjasama adalah kunci dalam mengatasi konflik dan mencapai perdamaian. Indonesia dapat berperan sebagai mediator yang efektif dalam berbagai konflik regional dan global,” tandasnya. (Wartakotalive/Nada)
