Jurnalindo.com, – Hasil survei terbaru mengenai elektabilitas calon gubernur dalam Pilkada Jawa Timur 2024 menunjukkan perkembangan yang menarik. Menurut lembaga Survei Indopol, elektabilitas Tri Rismaharini kian mendekati Khofifah Indar Parawansa, petahana yang juga merupakan calon kuat dalam kontestasi ini.
Survei dilakukan antara 29 September hingga 5 Oktober 2024, dengan melibatkan 800 responden dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur. Survei ini menggunakan metode multistage random sampling dan memiliki margin of error sebesar ± 3,4 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Dalam simulasi head-to-head, Khofifah-Emil meraih elektabilitas 46,38 persen, sementara Risma-Gus Hans memperoleh 34,75 persen. Selisih sekitar 12 persen ini menunjukkan bahwa dukungan untuk Risma-Gus Hans semakin meningkat, menjadi sinyal positif bagi tim pemenangan mereka. Wakil Ketua TPD Risma-Gus Hans, KH Imron Fauzi, menyatakan, “Dengan selisih yang semakin kecil, ini menjadi sinyal positif bagi kami.”
Meski Khofifah-Emil masih memimpin, tren peningkatan elektabilitas Risma-Gus Hans menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Kiai Imron menegaskan pentingnya pendekatan langsung kepada masyarakat dan memperkuat kampanye dengan isu-isu yang relevan, seperti kesejahteraan sosial, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi.
Hasil Survei Sebelumnya
Dalam survei lain yang dirilis oleh Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI), Khofifah-Emil mencatatkan elektabilitas tertinggi dengan 63,4 persen, diikuti Risma-Gus Hans dengan 27,1 persen, dan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim di angka 2,8 persen. Hasil ini menunjukkan bahwa meskipun Risma mendekati, Khofifah masih unggul signifikan.
Dalam survei ARCI, pemilih yang belum menentukan pilihan juga mengalami penurunan, yang cenderung mengarah kepada Khofifah-Emil. Menurut Direktur ARCI, Baihaki Sirajt, “Tren elektabilitas Khofifah-Emil terus naik, dan hampir sebagian besar undecided voters mulai berkurang.”
Dukungan Partai
Dari sisi dukungan politik, pasangan Khofifah-Emil diusung oleh 15 partai, termasuk Golkar, Gerindra, dan Demokrat, yang menunjukkan kekuatan politik yang signifikan. Sementara Risma-Gus Hans mendapatkan dukungan dari PDIP, Hanura, dan Partai Ummat. Meskipun Gus Hans merupakan pengurus DPD Golkar, ia telah mengambil cuti dari kepengurusan tersebut untuk fokus pada kampanye.
Dengan masa kampanye yang berlangsung hingga 23 November 2024, dan pemungutan suara yang dijadwalkan pada 27 November, persaingan di Pilkada Jawa Timur 2024 semakin ketat. Tren elektabilitas yang menunjukkan pergeseran dukungan menjadi perhatian bagi semua pihak yang terlibat, dan dapat menjadi indikator awal dinamika pemilih menjelang hari H. Tim pemenangan kedua paslon diharapkan akan terus bekerja keras untuk meraih dukungan maksimal dari masyarakat. (Tribunewsmaker/Nada)