Dugaan Ada Jual Beli Lahan Kebun Teh Kemuning, Komunitas Pecinta Alam Jaga Lawu Turun Jalan

JurnalIndo.com – Dugaan adanya jual beli lahan kebun teh itu memancing reaksi pecinta alam anggota Jaga Lawu.

Mereka pun sepakat untuk protes dan menolak jual beli tanah yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan di kawasan perkebunan teh tersebut.

Alih fungsi lahan kebun teh Kemuning diyakini telah merusak keindahan dan keindahan alam. Agar tidak terlalu heboh, para pemuda Kemuning melakukan aksi protes.

Baca Juga: Amalan Yang Disunnahkan Saat Bulan Ramadhan

Tak hanya jual beli lahan yang menjadi pemicu aksi demo para pecinta alam. Kehadiran alat berat di areal perkebunan teh itu ditolak sekitar 50 orang pecinta alam yang menggelar kegiatan di depan Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar.

Kemudian keberadaan jembatan kaca di tengah kebun teh juga dipertanyakan. Pasalnya, sejak pembangunan jembatan kaca tersebut, saat ini dikenakan biaya Rp 10.000 untuk masuk ke kawasan tersebut. Praktis kondisi ini membuat para pedagang di kawasan itu sepi pembeli.

Baca Juga: Ronaldo Cetak Rekor Baru di Portugal, Usai Kalahkan Liechtenstein 4-0 di Piala Eropa 2024

Camat Ngargoyoso, Karanganyar, Wahyu Agus Pramono S.STP, mengatakan para pecinta alam mengupayakan mediasi dengan PT Rumpun Sari Kemuning (RSK) untuk mengungkap ketiga permasalahan tersebut.

Selain itu, warga Jaga Lawu juga memberikan data dugaan adanya jual beli lahan kebun teh oleh pihak swasta untuk pengembangan pariwisata yang juga dapat merusak lingkungan.

Baca Juga: Antonio Conte Absen di sesi Latian Spurs, Pertanda Apa ini ? Keluarkah ?

“Tiga keluhan warga dua diantaranya masalah aktivitas alat berat dan dugaan jual beli lahan perkebunan karet dan yang ketiga tentang retribusi masuk Rp10.000 untuk akses jalan masuk menuju obyek wisata jembatan kaca minta dihapuskan,”papar Agus, Rabu (22/3/2023).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *