Dalam Pertemuan Menlu G20 Gagal Hasilkan Konsensus Tentang Perang Rusia dan Ukraina

Jurnalindo.com – Pertemuan para menteri luar negeri G-20 di New Delhi, India gagal mencapai konsensus tentang perang Rusia-Ukraina.

“Para menteri luar negeri G20 tidak dapat mendamaikan pihak-pihak di Ukraina dan ada divergensi tentang masalah yang berkaitan dengan konflik,” kata Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar pada konferensi pers setelah pertemuan selama dua hari itu berakhir.

Namun, dia mengatakan bahwa mereka mencapai kesepakatan tentang banyak masalah.

Baca Juga: Timnas U 20 Kalahkan Suriah, Shin Tae-yong Senyam senyum

“Ada banyak kesepakatan tentang sejumlah masalah seperti memperkuat multilateralisme, mempromosikan keamanan makanan dan energi, perubahan iklim, masalah gender, kontra-teroris,” kata Jaishankar.

“Sebagian besar anggota sangat mengutuk perang di Ukraina dan menekankan hal itu menyebabkan penderitaan manusia yang sangat besar dan memperburuk keraguan yang ada dalam ekonomi global – membatasi pertumbuhan, meningkatkan inflasi, mengganggu rantai pasokan, meningkatkan energi dan kerawanan pangan, dan meningkatkan risiko stabilitas keuangan,” kata pernyataan bersama.

“Kami sangat sedih dengan jatuhnya banyak korban meninggal dan kehancuran yang tragis akibat gempa yang menghancurkan di Turkiye pada 6 Februari 2023, dan berdiri dalam solidaritas dengan rakyat Turki,” tambah mereka.

Dilansir dari harianterbit.com, Pertemuan G20 berlangsung beberapa hari setelah pertemuan Menteri Keuangan G20 di Bengaluru, ibu kota Karnataka, yang berakhir pekan lalu.

Pertemuan yang dimulai dengan makan malam gala pada Rabu malam itu merupakan yang kedua sejak India menjadi presiden G20 pada 1 Desember tahun lalu.

Menurut Kementerian Luar Negeri India, lebih dari 40 delegasi menghadiri pertemuan itu, termasuk para menlu dari Turkiye, Rusia, China, dan Amerika Serikat (AS), yang merupakan “salah satu pertemuan terbesar menteri luar negeri yang diselenggarakan oleh presiden G-20.”

G-20 adalah platform multilateral strategis yang menghubungkan ekonomi besar yang berkembang di dunia, yang menyumbang lebih dari 80 persen dari PDB global, 75 persen dari perdagangan internasional, dan 60 persen populasi dunia.

(slmn/harianterbit.com)

Sumber:harianterbit.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *