jurnalindo.com – Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Kantor Wilayah Sulawesi Tenggara menggelar pasar murah minyak goreng selama tiga hari di pelataran kantor Bulog.
Pimpinan Wilayah Perum Bulog Sultra Siti Mardati Saing di Kendari, Kamis, mengatakan pasar murah dilakukan sebagai salah satu upaya mengatasi kelangkaan minyak goreng yang sedang terjadi di daerah itu.
“Mudah-mudahan pasar murah ini bisa memenuhi kebutuhan masyarakat terkait minyak goreng. Pasar murah ini akan kami laksanakan selama tiga hari sejak hari ini sampai 5 Maret mendatang,” katanya.
Dalam pelaksanaan pasar murah, masyarakat bisa mendapatkan minyak goreng tiga kemasan dengan ukuran 900 mililiter dan satu gula pasir satu kilogram dengan total harga secara keseluruhan Rp50 ribu.
Bulog Sultra menyediakan sebanyak 9.600 kemasan minyak goreng ukuran 900 mililiter. Per hari Bulog Sultra menyalurkan 3.000 kemasan.
“Sebenarnya kami rencana buka jam 09.00 Wita, namun masyarakat sudah mengantre sejak pukul 07.00 Wita,” ujar dia.
Ia menjelaskan, minyak goreng yang disalurkan pihaknya ke masyarakat merupakan stok dari distributor yang ada di Kendari dan telah mendapat subsidi dari pemerintah.
“Bulog hanya membantu menyalurkan ke konsumen. Kami berharap semua stakeholder atau pemangku kepentingan yang lainnya bisa melakukan hal yang sama dalam mengatasi kelangkaan minyak yang saat ini terjadi,” ujar Siti.
Mengingat masih dalam situasi pandemi COVID-19 dan Kota Kendari berada di level 3 penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), Bulog Sultra mengimbau masyarakat selalu menerapkan protokol kesehatan utamanya memakai masker.
“Hari kedua dan hari ketiga kami akan evaluasi agar tetap prokes, kami juga mengimbau masyarakat tetap menggunakan masker dan percepat pelayanan demi menaati protokol kesehatan,” demikian Siti.
Dilansir dari ANTARA, masyarakat mengantre sejak pukul 07.00 Wita. Masyarakat rela mengantre sepanjang 10 meter lebih dari depan pintu gerbang sampai pelataran Kantor Bulog demi mendapatkan minyak goreng.