Jurnalindo.com, – Hasil Ijtima Ulama yang memberikan dukungan kepada pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Amin disebut-sebut sebagai keputusan yang berbau politik identitas. Menanggapi hal tersebut, Anies Baswedan angkat bicara, menyatakan bahwa kelompok yang berbeda-beda diterima dengan baik.
Anies Baswedan mengakui bahwa dalam perjalanannya, ia telah bertemu dengan berbagai kelompok masyarakat dari latar belakang yang beragam, termasuk dari berbagai agama. Pada forum Indonesia Millenial and Gen-Z Summit (IMGS) di Senayan Park, Jakarta Pusat, Anies mengungkapkan pendapatnya, “Saya menempatkan mereka semua sebagai warga negara Indonesia yang punya hak sama di hadapan para calon.”
Ia menekankan pentingnya memberikan kesempatan yang sama kepada semua kelompok masyarakat. Anies berpendapat bahwa negara seharusnya memberikan hak dan kesempatan yang sama bagi semua warga, bukan hanya untuk kelompok tertentu yang dapat menciptakan perpecahan di antara sesama anak bangsa.
Anies Baswedan juga mengutarakan keheranannya terkait kelompok yang mungkin tidak diterima oleh sebagian orang. “Kok yang lain-lain diterima? Ada satu dua kelompok yang seolah tidak akan pernah diterima, memang dia bukan warga Indonesia dan nggak punya kesempatan?” tanya Anies.
Sebagaimana diketahui, Ijtima Ulama memberikan dukungan kepada pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan sejumlah syarat yang tercantum dalam Pakta Integritas. Panitia Ijtima Ulama, Slamet Maarif, menyatakan bahwa pasangan Anies-Muhaimin atau Amin memenuhi kriteria capres-cawapres yang direkomendasikan, jika dibandingkan dengan dua pasangan lainnya. (Prokalteng/Nada)
