Jurnalindo.com, – Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, meminta masyarakat Indonesia untuk mengubur rasa jengkel mereka terhadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Muzani menyadari bahwa masih banyak masyarakat yang merasa jengkel menanggapi permintaan maaf Jokowi yang disampaikan jelang perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus di Istana Negara, Kamis (1/8).
Mengajak Merajut Kebersamaan
Muzani menekankan pentingnya permintaan maaf sebagai upaya untuk merajut kebersamaan, persatuan, dan kerukunan di tengah masyarakat. Menurutnya, ketersinggungan dan kejengkelan harus dikubur dalam-dalam demi menjaga harmoni.
“Meminta maaf itu adalah upaya untuk terus merajut kebersamaan, persatuan, dan kerukunan. Karena di situ ketersinggungan kita, kejengkelan kita, harus dikubur dalam-dalam,” kata Muzani saat ditemui di kompleks parlemen, Jakarta, Senayan, Senin (5/8).
Ia juga menambahkan, “Ini adalah ujian kebersamaan, persatuan, kerukunan, yang harus terus kita pelihara dan kita junjung tinggi.”
Permintaan Maaf Jokowi
Sebelumnya, Jokowi menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia dalam sebuah acara doa bersama. Dalam doanya, Jokowi menegaskan bahwa sebagai manusia biasa, dirinya tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan selama menjalankan amanah sebagai Presiden.
“Dalam kesempatan yang baik ini, di hari pertama bulan kemerdekaan, bulan Agustus dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkan lah saya dan Profesor Kiai Haji Ma’ruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini, khususnya selama kami berdua menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia dan sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia,” kata Jokowi.
Kesadaran Akan Ketidaksempurnaan
Jokowi menyadari bahwa sebagai manusia, ia tidak sempurna dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pemimpin negara. Ia menegaskan bahwa hanya Allah SWT yang memiliki kesempurnaan.
“Saya tidak sempurna, saya manusia biasa, kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT. Hanya milik Allah, terhadap langit dan bumi dan apa pun yang ada di dalamnya dia maha kuasa atas segala sesuatu,” tambah Jokowi.
Ajakan Ahmad Muzani untuk mengubur rasa jengkel terhadap Presiden Jokowi merupakan panggilan untuk masyarakat Indonesia agar lebih fokus pada menjaga kebersamaan dan persatuan. Dengan memahami dan menerima permintaan maaf Jokowi, diharapkan masyarakat dapat terus merajut persatuan demi kemajuan bangsa. (Kumparan/Nada)