jurnalindo.com – Batang – Sebanyak 31 sekolah tingkat taman kanak-kanak, sekolah dasar, dan sekolah menengah pertama di Kabupaten Batang, Jawa Tengah siap menerapkan Kurikulum Merdeka setelah dinyatakan lolos dalam proses seleksi sebagai sekolah penggerak.
Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki di Batang, Selasa mengatakan, Kurikulum Merdeka merupakan program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), sehingga pemkab akan mendukung kebijakan tersebut mulai Tahun Pelajaran 2022/2023.
“Kurikulum Merdeka akan diterapkan bagi siswa yang berada di tingkat sekolah dasar kelas I dan IV serta siswa SMP kelas VII. Adapun siswa yang belum menerapkan Kurikulum Merdeka itu, nantinya masih tetap menerapkan kurikulum 2013,” katanya.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang Budiono mengatakan, di Batang terdapat 454 SD dan 71 SMP yang siap akan menerapkan Kurikulum Merdeka pada Tahun Pelajaran 2022/2023.
Adapun untuk kesiapannya, kata dia, saat ini masih dalam tahap sosialisasi dan bimbingan teknik implementasi Kurikulum Merdeka dengan platform merdeka mengajar.
Budiono menyebutkan, dari ratusan sekolah tersebut, baru terdapat 12 sekolah taman kanak-kanak, 14 SD, dan 5 SMP yang berstatus sekolah penggerak, sehingga nantinya diwajibkan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka sesuai dengan pedoman dari Kemendikbudristek.
“Ya, sementara sekolah yang lolos seleksi sampai dengan tahap ini ada 31 sekolah dari sekitar 500 sekolah yang mengikuti seleksi. Adapun wewenang penentuan hasil seleksi menjadi kewenangan pusat,” katanya.
Disebutkan, perbedaan dasar Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 2013 ada pada standar isi, penilaian, dan proses pembelajaran.
“Kurikulum Merdeka memberikan ruang yang seluas-luasnya kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai potensi untuk meningkatkan kompetensinya. Demikian juga guru diharapkan untuk mengembangkan diri dengan berinovasi dan berkarya,” katanya. (ara/rn)
