Vaksinasi harus ditambah tanpa abaikan prokses untuk cegah Covid-19

Jurnalindo.com, Jakarta, 24/11 – Pakar imunologi Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, SpPD, K-AI, FINASIM mengingatkan masyarakat khususnya kelompok rentan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dan mendapatkan vaksinasi lengkap hingga tambahan demi mencegah terkena COVID-19.

Dia, dalam sebuah webinar, Kamis mengatakan, pada kelompok rentan, vaksin yang didapatkan dua kali dalam satu seri masih memungkinkan terjadinya penularan COVID-19. Ini karena sistem imun tubuh yang mulai menurun sehingga pembentukan antibodinya juga tidak bisa optimal. Sementara, penerapan protokol kesehatan termasuk mengenakan masker juga masih memungkinkan terjadinya penularan.

“Kita butuh intervensi, perlu tambahan. Alternatif yang kita pikirkan dan terobosan baru saat ini adalah antibodi monoklonal yang berupa imunisasi pasif. Kombinasi imunisasi aktif, pasif bagi kelompok rentan sangat baik hasilnya,” tutur Prof Iris.

Antibodi monoklonal (mAbs) adalah protein yang dibuat di laboratorium yang bertindak seperti antibodi manusia normal dalam sistem kekebalan tubuh.

 Baca Juga: Jaga kesehatan, penderita diabetes tipe 1 tetap harus terapkan jaga pola makan sehat

Antibodi monoklonal anti-SARS-CoV-2 (mAbs) yang menargetkan protein lonjakan virus telah menunjukkan manfaat klinis sebagai profilaksis (Prohylaxis/PrEP) untuk infeksi SARS-CoV-2, sehingga mencegah virus memasuki sel tubuh lainnya.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), kelompok yang berisiko adalah mereka yang memiliki salah satu dari kondisi tersebut, yaitu pasien kanker yang menerima pengobatan kanker aktif baik untuk tumor padat maupun leukemia, dan pasien yang telah menjalani transplantasi organ dan sedang minum obat imunosupresif yang dapat menekan sistem kekebalan tubuh.

Mereka dengan kondisi imunodefisiensi primer sedang atau berat, pasien HIV kondisi lanjut yang tidak terkontrol atau tidak diobati dan mereka dengan pengobatan aktif kortikosteroid dosis tinggi atau obat-obat lain yang dapat menekan respon imun, juga termasuk di antaranya.

Gangguan pada sistem imun dapat menyebabkan peningkatan beban penyakit dari COVID-19 pada kelompok ini. Di sisi lain, efektivitas vaksin COVID-19 terlihat menurun pada kelompok rentan, karena sistem imun yang menurun dan terjadi secara alamiah.

Oleh karena itu, sekali lagi Prof Iris mengingatkan pentingnya kelompok rentan tetap menjaga protokol kesehatan, melengkapi vaksinasi dan baik sekali bila dilengkapi dengan imunisasi pasif yakni antibodi monoklonal. (Slmn/Antara)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *