Mengejutkan Aktris Cantik ini Bintangi film Sri Asih

Jurnalindo.com, Jakarta – ‘Sri Asih’ muncul di tengah hiruk pikuk isu keberagaman dan kesetaraan antara perempuan dan laki-laki di dunia perfilman internasional, seiring semakin banyaknya peran perempuan yang kini semakin besar.

Perempuan tidak lagi menjadi aktor pendukung atau hanya lokal. Dalam film ini, khususnya, wanita memainkan peran penting.

Ini adalah film tentang perempuan, dengan banyak perempuan yang terlibat dan tentu saja diproduksi oleh perempuan.

Disutradarai Upi Avianto, Sri Asih bertabur bintang mulai dari Pevita Pearce, Dian Sastrowardoyo, Christine Hakim, Reza Rahadian, Dimas Anggara, Surya Saputra, Randy Pangalila, Jenny Zhang, Dimas Anggara, Revaldo, Faradina Mufti, Fadly Faisal, Surya Saputra , Randy Bangalela, Jenny Zhang, Dimas Angara, Rivaldo, Faradina Mufti, Fazal Faisal, and Justi.

Baca Juga: Randy Pangalila pamer kemampuan bela diri di film Sri Asih

Sri Asih adalah karakter superhero atau pendekar wanita pertama di Indonesia yang berukta oleh R.A. Kosasih sebagai bapak komik Indonesia.

Saya memiliki kesaktian yang sakti, bahkan pendekar yang paling ditakuti di jagat Bumilangi. Kesaktian Sri Asih lahir dari generasi ke generasi, hingga enduili matilii oleh Alana (Pevita Pearce), anak yang lahir sedungan dengan letusan gunung yang kebu orang tua kandungnya.

Alana yang memiliki kusutan khusus sejak kecil diasuh oleh ibu angkat yang tuktayanya mendiya petarung professional. Ia pandai melontarkan pukulan mandala yang membuat lawannya tumbang. Di saat yang sama.

Hidupnya erdebo ketika anak orang yang berkelihi, Mateo (Randy Pangalila), sampang Alana untuk berkelahi. Pria misterius bernama Kala (Dimas Anggara) juga memperhatikan gerak-gerik Alana dan membantunya memahami rahasia masa lalu.

Setelah menerima kekuatan dari Sri Asih, Alana menghadapi orang-orang yang membahayakan nyawa ibunya sambil berusaha menghalangi pihak yang berusaha membangkitkan lagi kekuatan jahat di muka Bumi. Dibantu rekan-rekannya, termasuk wartawan bernama Tangguh (Jefri Nichol), teman masa kecil yang ingin menguak fakta di balik kejadian-kejadian tak masuk akal, Alana harus menghadapi musuh yang tak disangka-sangka demi menyelamatkan seribu orang tak bersalah yang nyawanya dipertaruhkan.

Perjuangan Pevita Pearce selama 1,5 tahun bersama Uwais Team, yang membuat koreografi adegan-adegan laga, terbayar dengan baik.

Pevita bukan lagi remaja labil yang manja, kebingungan tak bisa bahasa Prancis saat memesan minuman di sebuah kafe di Paris dalam “Lost in Love”. Kini dia sudah dewasa, menjelma sebagai gadis berotot yang tangguh, penuh tenaga, dan berkharisma di atas ring. Ini juga berkat kemampuan Randy Pangalila yang punya keahlian bela diri sehingga terlihat sangat alami.

Baca Juga: Dian Sastro muncul dalam sebuah adegan sebagai Dewi Api di film Sri Asih

Meski Pevita harus belajar dari nol, dia tetap melakoni 90 persen adegan berbahaya. Hanya sedikit adegan yang dilakoni oleh pemeran pengganti. Bukan cuma jago meluncurkan tendangan dan tonjokan, Pevita membuktikan dirinya multitalenta karena bisa menari secara luwes untuk ritual penting yang kental dengan nuansa Jawa.

Acungan jempol untuk Uwais Team yang membuat koreografi aksi yang seru, termasuk pertarungan jarak dekat antara Alana dan Mateo atau pun Alana saat menjadi Sri Asih yang tambah menarik dengan bumbu-bumbu efek khusus CGI (computer-generated imagery) yang memakan porsi 60 persen film​​​.

Sri Asih awalnya dijadwalkan untuk tayang di bioskop pada 6 Oktober 2022, tapi diundur menjadi 17 November 2022.

Saat itu, di media sosial Upi menulis, “Saya bisa saja melepas Sri Asih ke publik sesuai tanggal yang telah diumumkan, tapi hasilnya yang tidak sempurna akan jadi pengkhianatan bagi para kru dan pemain yang telah memberikan yang terbaik dari diri mereka, dan pengkhianatan bagi kepercayaan teman-teman yang telah teman-teman berikan kepada saya.”

Bila keputusan sutradara Upi untuk menunda jadwal penayangan adalah untuk memoles lagi agar CGI menjadi lebih smooth, bisa dibilang itu merupakan keputusan yang tepat. Untuk film-film dengan genre pahlawan super, CGI punya peran yang penting karena bila tidak maksimal dapat membuat sebuah film jadi terlihat murahan.

Walau tidak sempurna, CGI di film Sri Asih cukup terlihat nyata dan patut mendapatkan acungan jempolEfek khusus dan riasan maksimal ditambah dengan koreografi yang intens, akting yang mumpuni, dan dialog yang seru membuat Sri Asih jadi hiburan menarik.

Upi berhasil membuat Sri Asih menjadi relevan dengan dunia modern, yang tercermin lewat modifikasi kostum agar lebih cocok dengan masa kini.

Sri Asih versi Alana tampil lebih modern dengan setelan atasan dan celana hitam yang membuat gerak lebih fleksibel, tanpa melupakan unsur khas Sri Asih lewat garis-garis keemasan, perhiasan pusaka dan tentunya selendang merah yang cantik, namun sakti.

Salah satu fokus Sri Asih adalah tentang bagaimana Alana mengendalikan emosi agar bisa menyalurkan kekuatan Sri Asih. Sebab, kekuatan itu tak berguna bila dia diliputi oleh amarah.

Keseriusan Alana, yang sesekali juga bisa melontarkan ucapan yang membuat penonton bereaksi heboh, diimbangi dengan komedi yang muncul dari interaksi antara Tangguh yang berhutang budi pada Alana sejak kecil dan Kala yang nampaknya merasa berada di tengah cinta segitiga. Dialog-dialog dari Christine Hakim juga memberikan tawa yang tak disangka-sangka.

Upi yang juga menjadi penulis di film ini menuturkan proses persiapan hingga tayang membutuhkan waktu tiga tahun. Selain karena hambatan pandemi COVID-19, secara teknis memang butuh waktu yang panjang sampai akhirnya Sri Asih bisa tayang di layar lebar.

Sebagai penggemar R.A.Kosasih, Upi mengatakan ia merasa sangat bangga bisa memperkenalkan kembali Sri Asih ke para penonton.

Baca Juga: Sri Asih film yang akan tayang spesial di tujuh kota di Indonesia 12 November mendatang

Produser Joko Anwar, yang sebelumnya menggarap karakter pertama “Gundala” dari Jagat Sinema Bumilangit, mengatakan tema pahlawan super merupakan genre yang lumayan baru di Indonesia. Dia hanya berharap bisa membuat yang terbaik, setidaknya melampaui “Gundala” dan Upi sudah menjawab tantangan tersebut.

Lewat suguhan Upi di Sri Asih, rasanya tak sabar lagi menunggu kemunculan patriot-patriot baru dan perkembangan cerita yang semakin menarik. Jangan buru-buru beranjak dari kursi bioskop karena Anda akan mengetahui siapa tokoh baru yang akan dieksplorasi dari Jagat Sinema Bumilangit.

(Nada/Ara)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *