Jurnalindo.com – Anda tentu sudah tidak asing lagi dengan nama Waduk Seloromo.
Waduk Seloromo merupakan waduk yang dibangu untuk sarara irigasi, terletak di Desa Selorejo, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati, dengan jarak tempuh kurang lebih 10 km dari pusat kota.
Tempat yang juga kerap dijuluki waduk Gembong ini dibangun pada masa penjajahan Belanda sekitar tahun 1930-1933.
Baca Juga: Tips Simpel Buat Puding Mangga
Waduk ini mengairi lahan pertanian (sawah) seluas 4.959.00 hektar di Kecamatan Gembong, Wedarijaksa, Tlogowungu, dan Pati.
Pada mulanya Waduk Seloromo ini memang murni dibangun untuk pengairan. Namun lambat laun Waduk Seloromo justru lebih dikenal sebagi tempat wisata.
Apalagi pada saat-saat musim kemarau, air waduk yang perlahan habis menyisakan rerumputan yang hijau menawan.
Baca Juga: Hasil riset jadi sumber informasi akurat produk tembakau alternatif
Tidak jarang hamparan rumput yang luas tersebut digunakan untuk mengembala sapi hingga kerbau.
Air waduk yang surut juga menampakan wajah lain dari Waduk Seloromo. Pemandangan Gunung Muria yang dapat terekam langsung oleh mata dapat menjadi daya tarik tersendiri.
Oleh sebab itu, Waduk Seloromo menjadi salah satu destinasi wisata yang cocok untuk dikunjungi saat akhir pekan.
Keistimewaan lain dari Waduk Seloromo juga dapat Anda nikmati, seperti para pedagang yang menjajakan barang dagangannya mengelilingi area waduk.
Baca Juga: Kok bisa, Nissan Sakura jadi EV mini terbaik versi RJC Jepang
Jadi Anda tidak perlu bingung menyoal tempat istirahat dan tempat ngopi karena banyak sekali pedangang di sepanjang jalan Waduk Seloromo.
Menu yang ditawarkan juga beragam, mulai dari ikan bakar, nasi pecel serta pilihan menu lainnya.
Bahkan, Anda tetap dapat menghabiskan waktu di Waduk Seloromo saat malam hari. Banyak sekali pilihan mini cafe yang dapat Anda singgahi.
(Nawa)
