Pengenalan ChatGPT, sebuah chatbot yang mirip manusia

Jurnalindo.comJAKARTA, 24/1 – Saat diperkenalkan pada ajang World Economic Forum di Davos, Swiss, beberapa waktu lalu, ChatGPT yang dikembangkan dari teknologi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) sontak menjadi perbincangan.

ChatGPT adalah AI generatif yang dikembangkan oleh OpenAI, sebuah startup yang berfokus pada penelitian AI. OpenAI didirikan oleh para ilmuwan dan raksasa teknologi, termasuk Elon Musk.

Jalankan Reuters, ChatGPT adalah chatbot kompleks yang dapat mempelajari data dalam jumlah besar untuk menjawab berbagai pertanyaan. ChatGPT dilatih agar bisa merespon sebaik mungkin kepada manusia, dan disebut mampu memberikan jawaban yang panjang.

Baca Juga: Head to Head Leg 1 Semifinal Piala Carabao 2023, Southampthon Vs Newcastel United

Dengan potensi ini, ChatGPT mendapat sambutan meriah dari industri teknologi Silicon Valley, baik dari segi investasi maupun minat menggunakan chatbot. Microsoft, salah satu investor OpenAI, akan menggelontorkan lebih banyak dolar untuk pengembangan kecerdasan buatan oleh OpenAI.

CEO Cloudfare Inc. Matthew Prince memperkirakan AI generatif seperti ChatGPT dapat memiliki kemampuan sebaik programmer pemula. Cloudfare menggunakan teknologi tersebut untuk menulis kode pada platform pekerja.

Mereka tertarik menggunakan teknologi serupa untuk menjawab pertanyaan konsumen dengan cepat, terutama untuk layanan gratis.

AI generatif tidak hanya bekerja dengan data teks, tetapi juga dapat dilatih untuk mempelajari gambar. Melihat potensi tersebut, Chris Cox, Product Lead di Meta Platforms, melihat teknologi generatif AI yang dapat dikembangkan untuk membuat filter pada gambar, apalagi mereka memiliki aplikasi yang berfokus pada konten visual, yaitu Instagram.

Penggunaan AI generatif dari ChatGPT tidak hanya menjanjikan bagi para praktisi teknologi, tetapi juga bagi mahasiswa difabel untuk membantu mereka memahami perkuliahan.

Adam Whitehead, 30, seorang mahasiswa filsafat di University of Melbourne, Australia, memiliki gangguan penglihatan. Dia menggunakan komputer dan teknologi berbasis kecerdasan buatan untuk membaca kuliah dan ujian.

Sementara Betty Zhang, mahasiswi bioteknologi yang aktif dalam grup advokasi kampus untuk pelajar yang memiliki disabilitas, menilai lumrah bagi universitas untuk menggunakan teknologi itu.

“AI punya potensi yang sangat besar, terutama untuk membuat materi belajar lebih bisa diakses,” kata Zhang.

Dia meyakini jika AI digunakan secara efektif, maka akses belajar menjadi lebih terbuka, apakah untuk penyandang disabilitas atau tidak.

Sayangnya, teknologi AI generatif seperti ChatGPT juga menimbulkan potensi buruk bagi dunia pendidikan, yaitu digunakan untuk mencontek atau mengakali tugas dan ujian sekolah.

Group of Eight (Go8), konsorsium universitas terbaik di Australia, khawatir teknologi ChatGPT digunakan mahasiswa untuk mengerjakan tugas dan menjawab ujian. Sejak diuji coba untuk publik pada 30 November, sejumlah sekolah dan universitas di Amerika Serikat melarang ChatGPT karena kekhawatiran yang sama.

ChatGPT dirancang untuk merespons perintah sederhana. Dengan kemampuan menjawab mendekati manusia, pendidik khawatir mahasiswa menggunakan AI generatif itu untuk menulis esai atau bahkan menjawab ujian.

Ketika pandemi, banyak perkuliahan yang dilakukan dari jarak jauh, mengandalkan komputer dan internet. Go8 bahkan menyarankan untuk memperbanyak ujian berbasis kertas untuk mengantisipasi penyalahgunaan AI generatif seperti ChatGPT.

Wakil Direktur Go8 Matthew Brown mengatakan anggota mereka juga akan mengadakan pengawasan langsung selama penilaian dan menggunakan teknologi pengawasan untuk mahasiswa yang ujian menggunakan komputer.

Di AS, lebih dari 6.000 guru dan dosen menggunakan GPTzero, program yang bisa mendeteksi teks yang dibuat oleh AI.

Sementara Sam Illingworth, pengajar di Edinburgh Napier University, dalam artikel yang dimuat di The Conversation, menyarankan sekolah memberikan tugas yang bersifat praktis, misalnya menulis tentang pameran yang ada di sekitar tempat tinggal.

(slmn/antara)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *