Marah, Singel terbaru Hanin Dhiya

Jurnalindo.com, – Musisi muda Hanin Dhiya merilis single berjudul “marah” yang menjadi sarana untuk mengungkapkan perasaan.

Perempuan asal Bogor itu menuturkan single “marah” adalah caranya menggambarkan kekecewaan dan kesedihan yang dirasakannya saat seseorang berada di titik terendah.

Dia sangat membutuhkan seseorang untuk dikeluhkan, tetapi orang-orang terdekatnya pergi dan meninggalkannya.

“Kemudian ketika saya dulu sendirian, dia tiba-tiba kembali lagi tanpa rasa bersalah. Pada saat itulah dia mengingat perasaan sedih dan kecewa ketika mereka pergi,” kata Hanin, berbicara tentang memprovokasi “kemarahan”, mengutip siaran pers, Jumat.

Baca Juga: Raisa curahkan isi hatinya dalam album terbarunya, simak selengkapnya

Melanjutkan tema besar karyanya untuk album baru, “Marah” menjadi rangkuman keseluruhan atas lima tahap kesedihan yang dialami manusia.

Kelima tahapan itu terdiri dari penolakan (denial), marah (anger), penawaran (bergaining), depresi (depression), dan penerimaan (acceptance).

Lagu berdurasi hampir empat menit itu diciptakan tidak hanya oleh Hanin Dhiya tapi juga melibatkan Marco Steffiano, Joshua Kunze, Adrian Rahmat Purwantu dan Jessilardus Mate.

SEEK yang kerap berkolaborasi dengan musisi besar Tanah Air seperti Raisa dan Mahalini didapuk menjadi tim produksi lagu “Marah”.

Menyempurnakan karya baru Hanin, Gamaliel dipercaya menjadi pengarah vokal.

“Jadi waktu rekaman lagu ini oleh Kak Gamaliel aku banyak diarahkan untuk menyampaikan kata per kata di lagu ini supaya menjadi lebih bernyawa.Makanya lagu “Marah” ini menjadi salah satu track favorit aku,”kata Hanin.

Baca Juga: Daun Jatuh rilis Album perdana Seroja

Lagu “Marah” karya terbaru Hanin Dhiya kini bisa dinikmati melalui berbagai layanan digital platform di Indonesia.

Ia berharap karyanya bisa diterima hangat baik oleh penggemar maupun pecinta musik di Tanah Air.

“Semoga dengan rilisnya lagu ini bisa memberikan hal baik buat pendengarnya, kemudian juga semoga ini menjadi salah satu lagu yang bisa menggambarkan proses perkembangan dari musik-musikku.”tutupnya.

(Nada/Ara)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *