Majboos Jadi Hidangan Nasional yang Wajib Dicicipi di Qatar

 

Jurnalindo.com – Qatar, 12/12 – Majboos, atau sering dieja Machboos, merupakan hidangan nasional Qatar yang wajib dicoba saat berkunjung ke negara Emir Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani.

Tentunya dengan menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2022 yang digelar sejak 19 November lalu, majboos juga menjadi incaran para penggemar dan pecinta sepak bola yang berkunjung ke Qatar.

Menurut beberapa literatur, majboos merupakan varian lokal dari masakan serupa yang berasal dari Arab Saudi, yaitu kabsa.

Layaknya menu nasi dari kawasan Teluk Persia, Majboos menggunakan nasi basmathi yang dimasak dengan berbagai bumbu seperti lada hitam, cengkeh, kapulaga, kayu manis, pala, jinten dan daun salam India.

Dari segi proses memasaknya, majboos relatif sama dengan yang biasa ditemui di Indonesia seperti nasi mandi. Namun ada satu perbedaan yang terlihat, yaitu warna nasi majboos biasanya lebih merah kecoklatan daripada mandi, sehingga menghasilkan warna kuning cerah.

Baca Juga: Jadwal Semifinal Piala Dunia 2022 Qatar, Inilah empat tim yang lolos

Perbedaan warna tersebut disertai dengan rasa majbus yang biasanya memiliki aksen pedas.

Sekadar diketahui, daun salam India terlihat berbeda dengan daun salam yang biasa ditemukan di Indonesia, terutama karena tulangnya yang memanjang dari batang hingga ke ujung.

Seperti masakan nasi arab lainnya, majboo biasanya disajikan dengan isian protein berupa ayam, kambing, domba, sapi, ikan atau udang.

Tidak sulit menemukan majboo di Doha atau di Qatar mengingat menu ini dianggap sebagai hidangan nasional negara tersebut.

Majboo biasanya ditawarkan dengan kisaran harga mulai dari 24 riyal Qatar (sekitar Rp 102.000) untuk satu pilihan daging ayam.

Seperti kebanyakan menu nasi Timur Tengah dan Asia Selatan, sajian majboo biasanya cukup untuk setidaknya dua orang.

Baca Juga: Suporter Indonesia inginkan Piala Dunia U-20 2023 seperti Piala Dunia 2022 Qatar

Jadi ada baiknya saat memesan majboos di Qatar Anda tidak makan sendiri, atau setidaknya tahu kapan harus berhenti dan meminta sisa makanan untuk dikantongi dan dibawa pulang. (jurnalindo/salman)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *