Lima mitos dan fakta seputar kesehatan anak

Jurnalindo.com, Jakarta, 12/11 – Mitos dan fakta seputar kesehatan anak beredar di berbagai media sosial. Hal ini tentu membuat para orang tua kebingungan, terutama bagi para ibu baru.

Dokter Spesialis Anak. I Gusti Ayu Nyoman Partiwi SpA, MARS mengupas tuntas lima mitos dan realita tentang kesehatan anak dan keluarga agar tidak salah mengambil keputusan dan lebih bijak dalam menyikapi informasi yang beredar di media sosial.

Berikut beberapa mitos dan fakta yang dikutip dari siaran resmi Tokopedia, Sabtu.

Mitos: susu formula menurunkan kecerdasan anak

Padahal, kecerdasan seorang anak ditentukan oleh tiga faktor utama, yaitu kebutuhan akan pengasuhan (makanan dan minuman bergizi), kebutuhan akan cinta (pemuasan kasih sayang) dan kebutuhan untuk mengasah (stimulasi yang tepat).

“Susu formula di sisi lain, bisa menjadi solusi yang bisa membantu anak di atas satu tahun menaikkan berat badan,” ujar dr. Tiwi.

dr. Tiwi juga menyarankan orangtua untuk mengeksplorasi berbagai jenis olahan susu, misalnya es krim atau gelato, agar lebih menarik bagi anak.

Mitos: bayi jangan sampai “bau tangan”

Bayi “bau tangan” adalah istilah untuk bayi yang selalu ingin digendong. Menurut dr. Tiwi, pada dasarnya bayi perlu digendong karena bayi perlu merasakan keamanan serta sentuhan yang hangat. Menggendong bayi juga dapat menumbuhkan rasa percaya bayi terhadap orangtua.

Mitos: bayi perempuan lebih cepat bicara

Jenis kelamin bayi tidak menentukan kemampuan berbicara. Kecerdasan terbentuk dari kromosom X. Walau perempuan memiliki dua kromosom X dan laki-laki hanya punya satu kromosom X.

“Tanpa adanya stimulasi maka kemampuan berbicara tidak akan terangsang,” kata dr. Tiwi.

Ada berbagai contoh kegiatan untuk menstimulasi kemampuan berbicara anak, misalnya bercerita dan membaca bersama anak.

Baca Juga: Melimpah, Shell gandakan kapasitas produksi pabrik pelumas di Indonesia

Mitos: anak tidak boleh mandi saat sakit

Faktanya, kulit merupakan lapisan paling luar yang berfungsi melindungi tubuh dari berbagai kuman dan penyakit, maka kesehatan kulit menjadi semakin penting saat anak sakit. Apabila seorang anak sakit, dia tetap harus menjaga kesehatan kulit dengan mandi air hangat.

Mitos: anak jinjit saat belajar jalan adalah hal tidak wajar

“Berjinjit adalah tahapan awal belajar jalan. Bayi yang menggunakan baby walker sebagai stimulan saat belajar jalan akan cenderung berjinjit untuk mengenali permukaan lantai sebelum benar-benar lancar berjalan,” ujar dr. Tiwi. (Slmn/Antara)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *