Empat Pilar Strategi Penanganan Kanker Disiapkan Kemenkes

 

Jurnalindo.com – Jakarta, 03/12  – dr Eva Susanti, S.Kp., M.Kes sebagai Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan, mengatakan pemerintah telah menyusun strategi penanggulangan penyakit kanker yang terdiri dari empat pilar.

Eva mengatakan, empat pilar itu adalah promosi kesehatan, perlindungan khusus, deteksi dini, dan penanganan kasus. Ini termasuk layanan perawatan paliatif di bawah Peraturan Departemen Kesehatan 2015 No. 71 tentang Penyakit Tidak Menular.

“Kita juga secara berkala akan menyediakan pemeriksaan kanker di puskesmas. Keempat strategi ini harus dilakukan bersama-sama lintas sektor untuk memberikan informasi dan edukasi seluas-luasnya,” ujar dr. Eva dalam diskusi media di Jakarta, Sabtu.

Kanker merupakan penyakit tidak menular (PTM) yang mengancam jiwa. Namun, masih banyak masyarakat yang kurang memiliki pengetahuan dan informasi tentang kanker, khususnya kanker ovarium dibandingkan dengan kanker payudara atau leher rahim.

Hal ini menjadi salah satu kendala upaya deteksi dini dan pencegahan. Secara global, kanker ovarium merupakan penyebab kematian kedelapan pada wanita, sedangkan di Indonesia menempati urutan ketiga dari segi insidensi dan mortalitas.

Eva mengatakan bahwa Kementerian Kesehatan sedang meningkatkan kampanye skrining kanker ovarium. Informasi ini juga akan disebarluaskan melalui berbagai media termasuk TikTok untuk lebih menarik perhatian masyarakat khususnya anak muda untuk meningkatkan kesadaran melakukan investigasi dini.

“Kita membuat edukasi, melalui sosial media melalui influencer agar orang-orang mau deteksi dini, agar penanganannya juga lebih baik dan ini membutuhkan dukungan berbagai pihak,” kata Eva.

Selain itu, Kementerian Kesehatan juga mentransformasikan layanan kesehatan tingkat dasar dengan menyediakan peralatan yang lebih baik untuk puskesmas dan menasihati staf medis untuk deteksi dini kanker.

“Pertama memang kita masih di kanker payudara karena jumlahnya banyak banget, kemudian kanker serviks. Kader-kader posyandu juga kita perkuat pengetahuan mereka untuk mengajak masyarakat usia produktif untuk periksa kanker,” ujarnya.

“Ya memang pelan-pelan tapi akan kita bereskan ini,” lanjut Eva.(jurnalindo/salman)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *