jurnalindo.com – Investasi emas saat ini sudah banyak diminati warga Indonesia. Tidak sedikit orang yang mempunyai emas Batangan dengan kadar tinggi, kemudian apabila harga emas naik mereka akan menjual. Sementara apabila harga emas turun, mereka akan mebiarkan emas Batangan itu di ruang penyimpanan.
Investasi emas ini memang cukup menjajikan, sebab turunnya harga emas tidak begitu signifikan. Sementara pada saat mengalami keniakan, justru sangat signifikan. Sehingga tidak sedikit orang yang memanfaatkan kesempatan tersebut untuk melakukan investasi.
Tidak harus dengan jumlah yang banyak, saat ini emas 1 gram pun sudah ada yang berbentuk Batangan. Hanya saja ukurannya lebih kecil, lantaran menyesuaikan dengan kadar karatnya.
Financial Planner Kiki memaparkan sejumlah karateristik instrumen emas yang dianggap paling cocok bagi investor pemula.
Pertama, dia stabil dari naik turunnya sesuai kebutuhan kita. Tak hanya harga yang stabil, komoditas emas juga fleksibel mengikuti kebutuhan sang pengguna. Menurut Kiki, emas tidak hanya bisa disimpan, melainkan juga dijual kepada siapapun.
Selain itu, instrumen emas juga bisa berubah bentuk, dalam arti bisa jadi perhiasan. Beberapa orang misalnya punya banyak emas, dilebur jadi satu untuk diwariskan atau diubah jadi perhiasan lalu dijual Kembali.
Untuk menyimpan emas ini, memang harus ada spot tertentu. Biasanya orang kalau simpan emas itu sekarang lucu-lucu. Ada yang simpan di buku, atau kaleng minuman soda. Sudah jarang sekali yang simpan dalam lemari.
Karena kenapa? Kalau kita simpan di dalam negeri, kalau ada niat jahat pasti lemari duluan. Beberapa malah disimpan di paralon atas rumah. Lagipula emas itu tidak boleh di tempat lembab. Terlalu lama di lemari bisa dempet.