Ketika sedang sibuk, ibu menyusui sering merasa hawatir apakah produksi ASI dapat keluar secara maksimal? Apakah nutrisi pada ASI terpenuhi? Pemikiran seperti itu kerap menjadi pertimbangan bagi seorang ibu akan memutuskan untuk berpikir. Pada suatu waktu, tidak jarang membutuhkan waktu yang lama untuk menyusu, bahkan bisa berjam-jam. Namun si kecil tetap menangis apabila Kita menyudahi proses menyusui, maka timbullah pikiran “oh mungkinkah dia kurang kenyang, oh mungkin ASInya keluar hanya sedikit”. Namun sebenarnya tahukah Anda, jika Anda tidak perlu hawatir untuk tumbuh kembang bayi ketika memutuskan untuk membicarakan tentang. Pasalnya, saat sedang menghadapi, tubuh mama akan menyesuaikan diri secara alami sehingga tidak berpengaruh signifikan terhadap ASI. Lantas apakah mengetahui pengaruh produksi ASI, simak lebih lanjut yuks 1. Faktanya tidak mempengaruhi prdoduksi ASI Meski asupan makanan dan minuman terhenti sementara saat Anda istirahat, namun jumlah ASI yang diproduksi tidak akan berkurang. Pasalnya, tubuh Anda memiliki cadangan lemak yang bisa digunakan untuk memproduksi ASI. Perlu diketahui juga bahwa hanya mengubah jam makan dan minum hanya mengubah jam makan dan minum. Tubuh Anda pun akan beradaptasi dengan perubahan tersebut sehingga tidak berpengaruh pada produksi ASI. Walaupun berat badan Anda cenderung turun saat ini, produksi ASI akan tetap lancar seperti hari-hari sebelumnya. 2. Puasa dapat mempengaruhi kualitas ASI Puasa memang tidak memengaruhi jumlah ASI, namun berpengaruh pada kandungan nutrisi dalam ASI. Kurangnya asupan makanan dan minuman selama beberapa jam tentu akan memengaruhi jumlah nutrisi dalam ASI. Jumlah nutrisi yang akan berkurang adalah vitamin dan mineral seperti magnesium, kalium, dan seng. Namun, Anda tak perlu khawatir. Bayi tetap bisa memenuhi kebutuhan nutrisi makro dari ASI seperti protein, karbohidrat, dan lemak. Berkurangnya vitamin dan mineral tidak akan terlalu mengganggu pertumbuhan dan perkembangan si Kecil. Untuk memenuhi asupan vitamin dan mineral, Anda dapat mengonsumsi lebih banyak makanan mengandung dua nutrisi tersebut atau suplemen yang telah disetujui oleh dokter. 3. Ternyata jumlah makanan mempengaruhi jumlah nutrisi pada ASI Perubahan jumlah nutrisi dalam ASI tidak hanya dipengaruhi oleh puasa, namun juga dipengaruhi oleh makanan dan minuman yang dikonsumsi saat sahur maupun buka puasa. Apabila Anda mengonsumsi sedikit makanan saat sahur atau buka puasa, maka nutrisi dalam ASI secara otomatis akan ikut berkurang. Sebaliknya, jika asupan makanan masih sama seperti hari-hari sebelum puasa, maka kebutuhan nutrisi harian mama dan si Kecil bisa tetap terpenuhi. Selain asupan nutrisi dari makanan, Anda juga harus memperhatikan kebutuhan cairan agar tidak mengalami dehidrasi. Nah itulah rangkuman singkat tentang ibu menyusui yang kaitanya dengan produksi ASI, jika Anda adalah salah satu di antara para Ibu menyusui, maka tidak perlu hawatir jika akan mengacaukan ya, Anda dapat mensiasati dengan menu berbuka yang kompleks. (chlz/jurnalindo)