Anak Kecanduan HP? Cobalah Cara Berikut

Sumber Foto : Tangkapan Layar
Sumber Foto : Tangkapan Layar

jurnalindo.com – Seringkali orang tua dalam memberikan gadget untuk menenangkan anak serta tidak membuatnya terlalu banyak keluar rumah. Cara ini memang cenderung berhasil, namun jika kerap dilakukan, anak akan mengalami kecanduan gadget lho!

Anak yang sudah terlanjur kecanduan gadget tidak boleh disepelekan, hal ini karena dapat mempengaruhi kesehatan jangka panjangya. Selain itu, jika anak sudah terlanjur kecanduan gadget maka akan sulit untuk menormalkanya kembali.

Kecanduan gadget bisa dialami oleh anak usia berapa pun, bahkan anak pra sekolah sekalipun.
Ciri khas dari anak yang kecanduan gadget yakni hampir tidak pernah bisa lepas dari gadget. Sebagai contoh, anak selalu mengambil gadgetnya ketika bangun tidur dan tidak cenderung tidak menyendiri bersama gadgetnya.
Aktifitas dalam gadget pun bisa bermacam-macam, seperti bermain game, menonton youtube, atau sekedar membuka-buka aplikasi.

Beberapa tanda anak kecanduan gadget

Orang tua lebih baik mulai berhati-hati jika waktu berkumpul sehari-hari tidak dapat diikuti oleh anak karena sang anak lebih memilih dikamar bersama gadgetnya.

Misalnya saat anak enggan pergi ikut berbelanja mingguan, enggan makan malam bersama, malas untuk membuat kue bersama-sama karena tidak mau melewati aktivitasnya dengan gadget.
Ini menandakan bahwa fokus anak hanya ada pada gadgetnya. Situasi ini tidak baik bagi perkembangan anak dan mungkin menjadi pertanda anak telah kecanduan gadget.
Selain itu, ada beberapa dampak yang ditimbulkan saat anak sudah kecanduan gadget, meliputi susah tidur, nyeri punggung, peningkatan atau penurunan berat badan, gangguan pengelihatan, sakit kepala, dan gangguan nutrisi.

Secara psikologis, anak terlalu sering main gadget juga mudah merasa cemas, suka berbohong, memiliki perasaan bersalah, kesepian hingga kehilangan ketertarikan dengan dunia luar.

Cara menghentikan kecanduan gadget pada anak

Memang benar jika gadget tidak hanya memberikan dampak buruk. Banyak hal positif yang dapat diambil dari bermain gadget, contoh anak dengan mudah mengakses ilmu, memperluas pengetahuan, alat untuk memberikan hiburan serta informasi dan masih banyak lagi.

Namun, penggunaan gadget dengan tanpa jeda juga bukanlah hal yang baik. orangtua perlu secara aktif ikut mengatur waktu anak didepan agar penggunaan gadget dapat seimbang dan tepat sasaran.

1. Jadilah pendidik yang bisa dicontoh

Jangan sampai Anda sebagai orang tua melarang anak untuk bermain gadget, namun Anda sendiri masih tidak henti-hentinya menempel pada gadget.

Cara seperti ini tentu tidak akan membuahkan hasil, dan anak akan terus kecanduan pada pemakaian alat canggih ini.

2. Perbanyak aktifitas diluar rumah

Aktifitas di luar rumah akan membuat anak melupakan gadgetnya. Cobalah mengajaknya melakukan sesuatu yang asyik untuk dilakukan secara berkesinambungan supaya hari esok aktifitas itu dapat kembali dilakukan seperti lari pagi, pergi kepasar, berkebun dan lain-lain.

3. Atur waktu penggunaan gadget

Berilah waktu 1-2 jam dalam sehari untuk anak bermain gadget. Selain itu, Anda pun bisa mendampingi penggunaannya agar waktu anak main gadget tidak disalahgunakan.
Hindari meletakkan gadget secara sembarangan. Simpanlah gadget di tempat yang tidak diketahui oleh anak sehingga anak tidak bisa mengambil dan memainkannya dengan mudah.

4. Luangkan waktu sebanyak mungkin untuk menemani anak

Dalam masa tumbuh kembangya, terkadang anak membutuhkan partner yang bisa diajak berkomunikasi disegala kondisi. Nah, sebagai orang tua terkadang Anda kurang peka terhadap apa yang sebenarnya anak butuhkan. Oleh sebab itu, tidak heran jika anak menemukan kenyamananya pada sebuah gadget karena gadget dianggap dapat memenuhi tontonan apa yang dibutuhkan anak.

Maka perlu kesadaran ekstra pada orang tua khususnya.selain itu, Anda juga dapat memeberi pengertian pada anak jika terlalu banyak bermain gadget dapat merusak kesehatan mata serta menurunkan kestabilan tubuh.

5. Meminta saran Dokter
Jika beberapa cara diatas tidak juga memberikan efek yang diinginkan, maka cobalah konsultasikan pada Dokter.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *