Jurnalindo.com - Vaksin campak pertama diberikan pada usia 9 bulan.
Anak-anak menjadi kelompok usia yang paling rentan terinfeksi campak, terutama bila belum mendapatkan imunisasi. Perlu diketahui kalau campak bisa menyebabkan kematian bila sudah berkembang menjadi pneumonia
Selain itu, malnutrisi, punya riwayat penyakit bawaan, dan sistem kekebalan rendah adalah kondisi yang menempatkan anak berisiko terkena campak lebih besar.
Baca Juga: Manfaat Kacang Hijau Untuk Tubuh yang Mungkin Belum Anda Ketahui
Menyadari kondisi demikian, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menetapkan jadwal imunisasi vaksin campak lengkap. Rentang waktunya adalah pada anak usia 9 bulan, 18 bulan, dan saat anak menginjak kelas 1 SD (6 – 7 tahun).
Menurut Ketua UKK Infeksi dan Penyakit Tropis Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr dr Anggraini Alam, SpA(K), penularan virus campak saat ini lebih tinggi ketimbang COVID-19 Omicron, cacar air, dan polio. Perbandingannya adalah satu kasus bisa menyebar ke 18 orang.
Penyebaran campak menjadi signifikan, karena bisa menyebar lewat udara. Berdasarkan laporan IDAI, infeksi campak 2022 mengalami peningkatan sebesar 32 kali dibanding dengan 2021. Per Desember 2022 kemarin, ada 3.341 pasien yang terinfeksi campak.
Peningkatan signifikan demikian membuat Kemenkes menetapkan vaksin campak harus segera dilakukan kepada anak dengan rentang usia yang sudah disebutkan tadi. Saat ini pemerintah Indonesia sedang berupaya mengejar cakupan vaksin campak di angka 91 sampai 94 persen untuk tercipta herd immunity.
Baca Juga: Benarkah Protein hewani penting untuk cegah stunting, Ini Penjelasanya
Tidak hanya anak-anak, orang dewasa yang masuk dalam kelompok berisiko–memiliki imun tubuh lemah–juga direkomendasikan untuk mendapatkan kembali vaksin campak.
Artikel Terkait
Lakukan Pemanasan Agar Tubuh Tidak Cepat Lemas Saat Berpuasa
Cara Tetap Terhidrasi Selama Puasa
Setel Musik Yang Menenangkan Dapat Bantu Atasi Anak Tantrum Saat Akan Tidur
Bijak Konsumsi Coklat dan Rasakan Manfaatnya
Resep Tempe Kering Pedas Manis