Jurnalindo.com – Bencana banjir yang terjadi di wajah Kabupaten Pati sejak tanggal 31 Desember 2022, masih ada beberapa desa yang masih tergenangi air. Walaupun sudah Mengalami penyurutan.
Hal ini dikarenakan intensitas hujan yang tinggi yang hampir satu minggu lebih hujan terus berlangsung menyebabkan air meluap ke permukaan. Ditambah lag kondisi sungai yang mengalami kedangkalan.
Berdasarkan informasi data terakhir 16 Januari 2023, melalui Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetya mengatakan Kondisi sekarang sudah banyak tempat yang sudah surut, tinggal 6 Kecamatan.
Baca Juga: Disdikbud Pati Usulkan Adanya Museum, Legislatif Belum Ada Tanggapan.
Menurut Martinus, diantara 6 kecamatan tersebut banyak desa yang sudah normal artinya desa diwilayah kecamatan itu sudah banyak yang surut.
“tetapi desa yang berada di 6 kecamatan itu masih ada yang tergenangi air hingga saat ini,”tuturnya, pada Senin 16 Januari 2023.
Namun diantara 6 Kecamatan itu ada Kecamatan yang masih parah diantaranya Jakenan, Sukolilo, Batangan, Pati.
Kebanyak Desa tersebut jaraknya sangat dekat dengan aliran sungai, akibatnya air tersebut lumayan lama surutnya.
Baca Juga: Jelang Hari Imlek, Lokasi Klenteng Pati Dipenuhi Stand, Guna Tingkatkan UMKM.
Dari sekian Kecamatan dan Desa yang sudah mengalami penyurutan seperti halnya Kecamatan Gabus, Juwana sudah banyak desa yang mengalami penyurutan. Sedangkan Kecamatan Tayu saat ini hampir keseluruhan sudah Surut.
“Kec. Gabus (Surut): Desa Babalan, Desa Pantirejo, desa soko, koripandriyo, sunggingwarno, wuwur, Gempolsari, tlogoayu , Tanjunganom, Sambirejo, sedangkan Kec Juwana (air surut): desa Kauman, bajomulyo, Margomulyo, Trimulyo, sejomulyo, growong lor, growong Kidul, bendar, sedangkan Tayu keseluruhan sudah surut,” ujarnya.
Kendati demikian, pihaknya tersus menghimbau kepada warga pati tetap waspada karena masih musim penghujan
