Jurnalindo.com, – Institut Pesantren Mathali’ul Falah (IPMAFA) kembali menggelar program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2025 dengan pendekatan inovatif berbasis aset masyarakat.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPMAFA, Ahmad Nashirudin, menegaskan bahwa pelaksanaan KKN kali ini tidak hanya mengandalkan program dari luar, melainkan berawal dari pemetaan potensi dan kekuatan yang sudah ada di masyarakat.
“Tridharma perguruan tinggi mencakup pendidikan, penelitian, dan pengabdian. Dalam konteks KKN IPMAFA, pengabdian ini berbasis pada potensi atau aset yang dimiliki masyarakat. Kami menggunakan pendekatan Asset Based Community Development (ABCD),” jelasnya
Pendekatan ABCD ini dimulai dengan proses identifikasi potensi lokal yang kemudian dijadikan dasar perancangan program pengabdian.
Dengan demikian, mahasiswa KKN IPMAFA tidak sekadar memberikan bantuan, tetapi turut membangun kemandirian dan mendorong partisipasi aktif masyarakat sebagai subjek utama dalam pembangunan desa.
“Masyarakat bukan objek, melainkan subjek dalam pembangunan. Mereka memiliki aset berharga yang harus dikembangkan,” tambah Ahmad.
KKN IPMAFA 2025 akan dilaksanakan di dua kecamatan, yakni 18 desa di Kecamatan Tambakromo, Pati, dan 8 desa di Kecamatan Kembang, Jepara.
Melalui pendekatan berbasis aset dan kearifan lokal, program ini diharapkan mampu memberikan dampak berkelanjutan serta memberdayakan masyarakat secara holistik.
Dengan model pengabdian yang inovatif ini, IPMAFA berkomitmen mencetak mahasiswa yang tidak hanya paham teori, tetapi juga mampu berkontribusi nyata dalam pembangunan desa yang mandiri dan berkelanjutan.
“Program KKN IPMAFA 2025 menjadi bukti nyata bahwa pengembangan potensi lokal adalah kunci keberhasilan pembangunan masyarakat,”tutup dia. (Jurnalindo.com)