Kerusakan Akibat Tambang di Sukolilo, Ketua JMPPK Sebut Sudah Darurat

JurnalIndo.Com – Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng atau JMPPK menyebut kerusakan yang diakibatkan tambang di Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati saat ini sudah darurat.

Kerusakan tersebut ditandai dari beberapa kejadian seperti tanah longsor di Desa Kedungwinong, pada Tanggal 29 Maret 2025 lalu.

Ketua JMPPK yang juga masyarakat adat Samin, Gunretno mengatakan melihat kejadian tersebut dia meminta kepada pemerintah harus bertindak tegas.

Apalagi kawasan pegunungan kendeng merupakan rumah air yang harus dijaga dan dilestarikan untuk kebutuhan anak cucu kita ke depan.

“Kami berharap ada perhatian pemerintah. Karena yang sudah darurat longsor ini siapa yang membenahi. Intinya apakah orang bisa membuat gunung? Kalau memang tambang itu kebutuhan, cari tambang yang bukan rumahnya air,” kata Gunretno jumat (11/04/2025).

Gunretno menambahkan, permasalahan tambang ini memang sangat pelik. Sebab, sudah sedari lama kerusakan alam ini sudah disuarakan.

Termasuk wacana pembangunan pabrik semen yang ditentang keras oleh masyarakat khususnya masyarakat adat Samin di Sukolilo.

“20 tahun yang lalu kami sudah mengingatkan kepada Pemkab Pati, bahwa Kendeng ini adalah rumah air sebagai kawasan resapan air dan karbon. Tambang itu misal satu hektar hanya jutaan, tetapi kalau dihitung oksigennya bisa ratusan juta. Kalau ditambang 2 tahun habis, kalau dibiarkan jangka panjang akan menghidupi anak cucu,” pungkas dia.

Jurnal/Mas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *