Jurnalindo.com, – Menjelang akhir tahun harga bawang merah melambung tinggi dari tingkat petani tembus Rp 30.000.00 per kilogram. Mendengar kabar tersebut para petani bawang berbondong-bondong untuk memanen.
Seperti halnya desa Tompomulyo, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati hampir sebagian besar di wilayah tersebut para petani tengah sibuk memanen bawang merah.
Salah satu Petani bawang merah dari desa Tompomulyo, Totok Riyanto mengatakan sebagian lahan di Kecamatan Batangan sudah selesai di panen. Hal ini dikarenakan harga bawang merah melambung tinggi.
“Bawang merah sekarang sedikit mengalami kenaikan hanya saja petani kita khususnya Kabupaten Pati ini baru menjelang tanam atau baru olah tanah seandainya ada tanam maka itu kisaran 10 persen,” ujar Totok.
Dikatakan, meskipun bawang merah sudah selesai dipanen, namun para petani belum mempersiapkan lahan untuk ditanami lagi.
“Di Jaken dan di Wedarijaksa belum begitu banyak yang tanam, kemudian untuk Batangan juga belum tanam,” ungkapnya.
Tak adanya musim panen, harga bawang merah ditingkat petani cukup berpihak. Dalam satu kilogram bawang merah dari petani harganya mencapai Rp.25.000 sampai Rp.30.000 per kilogramnya.
“Untuk harga cukup berpihak kepada petani kisaran ada 25 sampai 30,” paparnya.
Lanjut Dia, dengan harga tersebut para petani merasa sangat senang, lantaran bisa mengembalikan modal dan mendapatkan keuntungan tentunya.
Kendati demikian, apabila harga bawang merah hanya Rp.12.000-Rp.15.000, petani hanya bisa mengigit jari.
“Sementara PIP kita itu 16.750, jadi PIP kita petani itu bisa balik modal itu 16.750 kisaran itu,” tutupnya. (Juri/Jurnal)