Hujan Deras Tadi Malam, Dua Kecamatan Di Pati Terjadi Banjir Bandang.

Jurnalindo.com, Pati – Hujan deras yang mengguyur sejumlah wilayah di kabupaten pati sejak kemarin malam 27 November 2022 menyebabkan Banjir bandang. Sehingga Air tersebut menggenangi rumah-rumah warga. 

Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetya banjir disebabkan karena debit air sungai yang tidak mampu menampung air hujan yang turun dengan intensitas tinggi.

Dalam banjir tersebut mengakibatkan Dua kecamatan di Pati yakni, Margoyoso dan Sukolilo. 

Baca Juga: Persiapan Porprov 2023 Dinporapar Pati, Dukung Olahraga Catur Turnamen Graha Praja.

Dampak yang terjadi di Kecamatan Margoyoso, selain karena intensitas hujan yang tinggi di lereng timur gunung Muria. Banjir juga dikarenakan tanggul sungai Desa Ngemplak Kidul yang jebol.

Berdasarkan video yang beredar, arus sungai cukup deras menerjang pemukiman warga. Bahkan, peralatan elektronik dan surat-surat berharga milik warga juga ikut terseret derasnya arus.

“Yang jebol hanya saluran air biasa mas,” tulis Slamet kepala desa Ngemplak Kidul saat dihubungi via sambungan seluler.

Selain menerjang kawasan pemukiman, banjir bandang juga merendam jalan raya Pati-Tayu turut Desa Mojoagung, Kecamatan Trangkil yang mengakibatkan arus lalu lintas tersendat. 

Sementara di Kecamatan Sukolilo, banjir bandang diperparah dengan gundulnya hutan di pegunungan kendeng. Martinus menjelaskan, 3 desa yakni Desa Wegil, Prawoto, dan Pakem adalah yang paling parah.

Baca Juga: Gegara Terima Pesan WA Warga Jambean Kidul Ketipu 98 juta,

“Banjir di wilayah Sukolilo diakibatkan hujan deras dan air sungai meluap. Ketinggian air berkisar 60-70 cm. Di Desa Pakem 9 rumah bangunan non permukiman terdampak, serta 1 penggilingan padi milik kepala desa.

Desa Wegil, sekitar 100 rumah warga terdampak. Dan di Prawoto, 50 warga terdampak,” ungkap Martinus, Senin 28 November.

Air diperkirakan mulai meluap pada pukul 16.00 dan surut pukul 19.25. Tidak ada korban jiwa akibat peristiwa ini. Pihak BPBD pun belum bisa menghitung jumlah kerugian.

“Warga setempat menjelaskan bahwasanya air yang meluap sudah biasa terjadi dan akan surut dengan menurunnya intensitas hujan,” Pungkasnya. (Juri/Jurnalindo) 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *