Hujan Deras Menghambat Pengolahan Lahan Tembakau di Kabupaten Pati, Petani Beralih ke Cara Manual  

Jurnalindo.com, – Curah hujan yang terus mengguyur wilayah Kabupaten Pati menyebabkan lahan pertanian tembakau kembali lembab dan tergenang air.

Kondisi ini membuat para petani tembakau harus mengolah lahan secara manual, meskipun mereka telah memiliki berbagai sarana dan prasarana pertanian modern.

Sudarto, seorang petani tembakau asal Desa Kebonturi, Kecamatan Jaken, menjelaskan bahwa pengolahan lahan budidaya tembakau harus disesuaikan dengan kondisi struktur tanah yang ada. Saat ini, ia menggunakan cangkul untuk membajak dan meratakan tanah di lahannya seluas satu hektar.

“Alat mekanisasi seperti kultivator dan hand rotary sebenarnya sudah kami miliki, tapi karena cuaca tidak cerah dan tanah masih basah atau gembel, kami memilih mengolah lahan secara manual dengan pacul,” ujar Sudarto saat diwawancarai awak media, pada Senin (16/06/2025)

Menurutnya, penggunaan alat mekanik pertanian biasanya dilakukan saat musim kemarau ketika tanah kering dan cuaca cerah. Namun, untuk saat ini, kondisi tanah yang basah memaksa petani untuk beralih ke metode tradisional agar tidak merusak struktur tanah.

Selain kendala cuaca, pihaknya mengaku tidak mengalami masalah berarti dalam budidaya tembakau berkat dukungan pembinaan, penyuluhan, dan fasilitasi dari PT Sadhana Arifnusa.

Perusahaan tersebut memberikan pendampingan yang membantu petani dalam setiap tahap budidaya.

“Penanaman tembakau dilakukan pada Musim Tanam (MT) 3, setelah padi pertama dan padi kedua. Kami sudah memiliki jejaring kemitraan dan pendampingan dari penyuluh PT Sadhana Arifnusa, sehingga tidak ada kendala berarti dalam budidaya,” tambahnya.

Lahan tembakau di Desa Kebonturi merupakan lahan tadah hujan yang rawan banjir saat musim hujan tiba. Oleh karena itu, petani harus cermat dalam menentukan waktu pengolahan dan penanaman agar hasil panen tetap optimal.

Dikatakan fenomena hujan deras yang menghambat pengolahan lahan ini menjadi tantangan tersendiri bagi petani tembakau di Kabupaten Pati. Sehingga mereka harus terus beradaptasi dengan kondisi alam agar produksi tembakau tetap berjalan dengan baik. (Juri/Jurnal)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *